HSBC Final Manufacturing PMI Tiongkok Kontraksi Lebih Dalam di April; Risiko Perlambatan Meningkat

Sektor manufaktur Tiongkok mengalami kontraksi di bulan April lalu, untuk empat bulan berturut-turut (5/5). Data dari HSBC menunjukkan bahwa kontraksi yang kembali terjadi di bulan April ini akan meningkatkan risiko melambatnya ekonomi di negara yang sudah diperkirakan akan mengalami pertumbuhan paling lambat sejak tahun 1990.

HSBC Final Manufacturing PMI berada di level 48.1 poin. HSBC preliminary sebelumnya berada di level 48.3 poin. Artinya data final lebih buruk dibandingkan dengan data awal. Di bulan Maret HSBC Final Manufacturing PMI berada di level 48.4 poin.

Angka di bawah level 50 poin menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur mengalami kontraksi. Aktivitas konstruksi di sektor property mengalami penurunan di kuartal pertama lalu dan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok melambat. Kondisi ini merupakan tantangan bagi para petinggi Partai Komunis untuk menyeimbangkan antara kesinambungan pertumbuhan ekonomi dengan reformasi ekonomi yang sedang digalakkan.

Pada tahun 2014 ini pertumbuhan PDB tahunan diperkirakan berada di level 7.3 persen. Pemerintah Tiongkok berupaya untuk menurunkan kontrol  terhadap ekonomi dan meningkatkan peranan swasta dalam mendukung pertumbuhan.

Pemerintah Tiongkok juga berencana untuk meningkatkan investasi pada sektor infrastruktur untuk menggenjot ekonomi. Investasi di sektor ini direncanakan mencapai 800 miliar yuan (128 miliar dollar AS). Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan yang telah diumumkan sebelumnya yaitu sebesar 720 miliar yuan.

Rilis data PMI manufaktur final dari HSBC tersebut membuat mata uang aussie mengalami penurunan yang signifikan. Sebagai mitra dagang terbesar Australia, kondisi ekonomi Tiongkok memainkan peranan penting terhadap pergerakan nilai tukar mata uang negara tersebut.

 

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*