Hari Ini, OPEC Rapat Tentukan Keanggotaan Indonesia


shadow

FINANCEROLL.CO.ID – Austria, Pemerintah Indonesia telah menyatakan secara resmi keinginannya untuk bergabung kembali dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Namun, kepastian akan hal itu masih harus menunggu putusan rapat beberapa negara utama anggota OPEC.

“Secara khusus, OPEC akan mengadakan rapat pada hari Jumat, 5 Juni 2015 untuk membahas rencana Indonesia ini,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said dalam keterangan persnya kepada awak media, di sela keikutsertaannya dalam rangkaian pertemuan dan seminar OPEC di Wina, Austria, Jumat (4/6/2015).

Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah penggagas OPEC karena keikutsertaannya dalam organisasi eksportir minyak tersebut sejak 1962. Akan tetapi, lantaran mengalami penurunan angka produksi disertai dengan ketimpangan pola konsumsi minyak domestik yang menyebabkan defisit, Indonesia menyatakan diri untuk keluar dari OPEC dengan status suspended sejak 2009 lalu.

Untuk mengatasi masalah defisit tadi, pemerintah tengah mengupayakan Indonesia dapat bergabung kembali ke OPEC guna mempermudah pembelian minyak secara langsung dari negara-negara anggota.

Sudirman mengklaim, rencana ini pun telah mendapat dukungan dari sebagian negara anggota OPEC.

“Aktifnya kembali Indonesia di OPEC dan pertemuan bilateral dengan berbagai negara membuka kembali peluang kerjasama dan dukungan dari negara-negara anggota OPEC dalam penguatan kedaulatan energi. Kesempatan dukungan ini sempat tertunda selama beberapa tahun sejak kita menyatakan ketidakaktifan dalam OPEC,” ujarnya.

Pertemuan Bilateral

Dalam rangkaian pertemuan dan seminar OPEC yang berlangsung selama dua hari, 3-4 Juni 2015, Sudirman Said mengatakan Indonesia berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan pemerintah Iran. hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Teheran, Iran mengenai rencana kerjasama kedua negara di sektor energi.

“Tindak lanjut terkini adalah kemungkinan PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke dalam kegiatan usaha hulu, baik sebagai operator atau pemegang share,” tuturnya.

Dalam diskusi tersebut, diketahui bahwa Iran menawarkan sejumlah produk meliputi crude oil, LPG dan kondesat dalam jumlah besar. Selain itu, pemerintah Iran juga membuka kesempatan agar Indonesia bisa berinvestasi dalam bidang pupuk karena mempertimbangkan harga gas yang rendah di kisaran US$ 2-3 per mmbtu.

“Jika program ini diimplementasikan, maka Indonesia dapat memiliki suplai pupuk urea yang kompetitif dalam jangka panjang. Lokasi yang ditawarkan adalah di bagian selatan Iran yang dekat berbatasan dengan Pakistan,” tuturnya.

Selain dengan Iran, lanjut Sudirman, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) juga membuka peluang untuk berinvestasi melalui National Oil Company (NOC) Mubadala Petroleum untuk mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia. Saat ini Mubadala telah mengoperasikan Blok Sebuku dan juga tengah melakukan joint study (tahap awal eksplorasi) di wilayah Natuna.

“Di sisi hilir Pemerintah UEA menawarkan crude dan BBM dengan skema pembelian langsung antar NOC tanpa perantara. Pemerintah UEA juga menawarkan untuk berpartisipasi dalam penanaman investasi untuk pembangunan kilang minyak”, tutup Sudirman.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*