Harga Jagung Rebound Pasca Pekan Lalu Turun 1,4%

Harga jagung berjangka untuk perdagangan hari ini (24/3) terpantau mengalami kenaikan. Positifnya pergerakan harga komoditas pangan biji-bijian tersebut disebabkan oleh adanya laporan bahwa Amerika Serikat akan mengimpor 340 ribu metrik ton jagung ke Mesir sampai dengan bulan Agustus mendatang. Hal tersebut memberikan sebuah hal yang yang positif ditengah adanya spekulasi penurunan permintaan pangan global untuk tahun ini.

Selain itu, kenaikan harga jagung saat ini juga dipicu oleh adanya ekspektasi terhadap adanya kenaikan permintaan dalam jangka pendek. Pasar saat ini masih was-was jika Uni Eropa, Amerika Serikat dan Inggris akan memberikan sangsi kepada Rusia yang merupakan salah sati pemasok pangan utama di kawasan Eropa.

Harga jagung berjangka saat ini mengalami kenaikan 1% menjadi 4,8375 dollar per bushel di Chicago Board of Trade. Sepanjang pekan lalu harga jagung mengalami penurunan sebesar 1,4%. Sedangkan harga kedelai berjangka mengalami penurunan 1,1% menjadi 13,9325 dollar per bushel.

Pergerakan harga jagung untuk perdagangan hari ini dinilai masih memiliki peluang terkoreksi kembali mengingat harga minyak mentah saat ini kembali turun ke kisaran 99 dollar per barel. Korelasi positif antara minyak mentah dan jagung yang merupakan bahan baku pembuatan ethanol menjadi kedua komoditas tersebut saling mempengaruhi.

Joko Praytno/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens

Pic :


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*