Harga Emas Turun Ketika Dolar Menguat


shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas logam mulia di hari Senin(3/11), harga emas dan perak diperdagangkan lebih rendah, ketika beragam peristiwa ekonomi akhir pekan lalu masih mendukung dolar AS menguat jelang data aktifitas manufaktur AS nanti malam.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, emas berjangka pengiriman Desember telah diperdagangkan lebih rendah 0.09% di level $1.170.60 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak perdagangan di sesi Asia hari ini, harga emas terpantau menyentuh level $1.161.30 untuk sesi terendah harian dan level $1.171.30 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman Desember juga terpantau diperdagangkan lebih rendah 0.27% di level $16.063 per troy ounce, dengan terpantau menyentuh level $15.743 untuk sesi terendah harian dan level $16.122 untuk sesi tertinggi harian.

Beragam peristiwa yang hadir pada pekan lalu, mulai dari keputusan yang ditempuh oleh The Fed dalam mengakhiri program stimulusnya yang disusul dengan pernyataan Bank Sentral Jepang untuk melakukan perluasan pada laju program pembelian obligasinya, hal ini telah menjadi faktor utama kembali datangnya tekanan bagi logam berjangka khususnya pada harga emas dan perak.

Serangkaian peristiwa ekonomi tersebut seketika memberikan penguatan bagi dolar AS dan justru melemahkan harga emas, mengingat bahwa pergerakan harga emas cenderung berlawanan terhadap greenback.

Pada sore hari ini, index dolar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, menguat 0.24% di level 87.25.

Sementara itu, perhatian pasar hari ini juga tengah tertuju kepada berbagai laporan resmi yang meliputi hasil data PMI manufaktur, belanja bangunan, dan total penjualan kendaraan bermotor di wilayah AS.

Tekanan bagi emas berjangka nantinya dapat bertambah apabila hasil laporan aktifitas manufaktur di wilayah AS kembali mengalami penguatan sehingga menandakan terjadinya peningkatan pemulihan ekonomi Negara tersebut dengan memberikan dukungan kembali menguatnya dolar.

Pada laporan sebelumnya, ISM telah menunjukkan bahwa PMI Manufaktur AS mengalami penuruan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.6 di bulan September lalu, sedangkan untuk di bulan Oktober ini survei oleh ekonom telah memperkirakan bahwa PMI Manufaktur AS akan kembali mengalami penurunan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 56.5 di bulan Oktober.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*