Harga Aluminium Konsolidasi, Pasar Menunggu Data Ekonomi China

Harga logam dasar selain  timah yang diperdagangkan di bursa LME pada pembukaan sore ini tersandung oleh kekhawatiran pasar akan pelemahan data ekonomi China seperti data GDP dan produksi industri yang di rilis hari Rabu (16/4) yang menyebabkan pasar wait and see.

Selain itu pasar juga masih  fokus akan konflik di Ukraina dimana Presiden Ukraina telah mengancam aksi militer jika separatis pro – Rusia yang menduduki gedung-gedung pemerintah di bagian timur negara itu tidak menyerah.  AS dan Uni Eropa yang telah mengutuk aneksasi Rusia dari Crimea bulan lalu , juga telah mengancam untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia .

Data ekonomi China yang baru dirilis sore ini yang menyebutkan jumlah uang beredar tumbuh 12,1 persen bulan lalu dan terlemah dalam lebih dari satu dekade. Hal ini semakin meyakinkan pasar akan perlambatan ekonomi di China yang juga mempengaruhi GDP kuartal pertama,  penjualan ritel bulanan dan angka produksi industri.

Harga aluminium turun $ 25 sampai  1.857 USD/ton setelah perdagangan hari sebelumnya ditutup menguat pada tingkat harga 1.882 USD/ton. Penguatan kemarin terjadi ketika pengadilan Inggris yang menolak  rencana London Metal Exchange untuk mengurangi penyimpanan logam  di gudang.

Dimana sebelumnya London Metal Exchange berencana untuk menekan pihak penyimpanan untuk melakukan lebih banyak pengiriman barang dibandingkan dengan jumlah barang yang akan masuk ke gudang.

Komoditi logam yang digunakan untuk membuat kaleng ke bagian pesawat, naik 3,70 persen minggu lalu dengan kenaikan harga hampir sembilan persen dalam sebulan dan telah rally untuk 3 minggu berturut.

Analis Vibiz Research melihat harga logam Aluminium ini masih bergerak terbatas  dimana secara teknikal logam ini akan konsolidasi menunggu rilis data ekonomi China besok.

 

Joel/Journalist/VM/VBN
Editor : Jul Allens
image : Wikipedia

 

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*