Financeroll – Pergerakan valuta asing di hari Senin(19/1), dolar AS terpantau bergerak beragam meski terlihat cenderung melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, namun masih dekat pada level tinggi 12 tahun ketika terjadinya aksi ambil untung di kalangan para pelaku pasar.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, EURUSD menguat 0.25% di level 1.1596, GBPUSD menguat 0.06% di level 1.5159, USDJPY melemah 0.10% di level 117.36, dan USDCHF menguat 1.05% di level 0.8690. Sedangkan untuk terhadap mitra dolarnya, greenback terlihat bergerak beragam dengan pasangan AUDUSD melemah 0.33% di level 0.8201 dan USDCAD menguat 0.04% di level 1.1980.
Pada index dolar AS, yang memperlihatkan performa greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya telah melemah 0.17% di level 92.89.
Dolar AS masih terlihat mendapat dukungan hingga hari ini dengan berada mendekati level tinggi 12 tahun pada penutupan perdagangan hari Jumat lalu, ketika beragam laporan ekonomi yang sempat memberikan gejolak pada pasar mata uang dunia.
Goncangan pada mata uang dunia telah diawali oleh hasil keputusan dari Bank Sentral Swiss yang menyatakan bahwa mereka telah menolak untuk melanjutkan level minimum nilai tukar mata uang sebesar 1.20 per euro.
Di wilayah Eropa, memuncaknya perkiraan bahwa Bank Sentral Eropa akan memulai dalam melakukan pelonggaran kuantitatif secepatnya sampai pertemuan kebijakan pada 22 Januari mendatang. Dalam putusan sementara pada 14 Januari lalu, Pengadilan Eropa tampaknya telah menyetujui langkah kebijakan tersebut, menurut mereka Bank Sentral Eropa telah bebas dalam melanjutkan program pembelian obligasi tanpa tantangan hukum.
Sementara itu, perdagangan AS pada malam hari ini tengah libur dalam memperingati hari Martin Luther King.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind