Financeroll – Pergerakan pasar mata uang di hari Kamis(15/10), poundsterling terpantau melemah terhadap dollar AS setelah berhasil mencatat kenaikan di sesi sebelumnya.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, pasangan GBPUSD terpantau turun sebesar 0.05% dengan diperdagangkan di level 1.5471.
Poundsterling terlihat mendapat tekanan kembali untuk alami pelemahan terhadap dollar AS setelah berhasil mencatat kenaikan di sesi sebelumnya ketika melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika telah menekan permintaan greenback untuk menguat.
Tanda – tanda melemahnya pertumbuhan ekonomi tersebut telah diperlihatkan oleh sebuah data dari Biro Sensus yang menyebutkan bahwa penjualan ritel AS telah naik sebesar 0.1% di bulan September namun untuk penjualan ritel inti telah turun sebesar 0.3% di bulan September.
Laporan terpisah lainnya yang dirlis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa inflasi produsen AS telah alami penurunan sebesar 0.5% di bulan September dan untuk inflasi produsen inti telah turun sebesar 0.3% di bulan September.
Sementara itu, perhatian pasar hari ini tengah berfokus kepada laporan inflasi konsumen dan klaim pengangguran di wilayah AS. Selang 90 menit kemudian, laporan aktifitas manufaktur wilayah Philadelphia juga turut hadir di hadapan pasar. Sejalan dengan adanya laporan fundamental tersebut, maka poundsterling berpotensi mengalami gejolak pergeseran harga kembali. (Aditya Arief – FR)
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind