Garap 2 Tambang Baru, Saham ADRO Masih Downtrend

Garap 2 Tambang Baru, Saham ADRO Masih Downtrend

PT Adaro Energy Tbk sedang menggarap dua proyek baru yaitu Batubara Balangan dan IndoMet Coal. Untuk proyek Balangan, perseroan saat ini sedang mengerjakan konstruksi jalur pengangkutan dan jembatan. Sementara untuk proyek IndoMet Coal, perseroan masih berada pada tahap awal yaitu pembangunan infrastruktur jalan dan fasilitas muat pelabuhan.

Pada proyek yang dikerjakan di Balangan, diperkirakan pada akhir smester I 2014 ini perseroan sudah dapat melakukan produksi. dengan demikian, Balangan akan menjadi salah satu lumbung bagi perseroan untuk menjaga pasokannya untuk pelanggan.

Sementra pada tahun ini perseroan menargetkan dapat memperoleh laba bersih sebelum pajak dan bunga mencapai US$ 750 juta hingga US$ 1 miliar. Dan untuk mencapai targetnya tersebut perseroan telah menyiapkan capex senilai US$ 200 juta hingga US$ 250 juta atau meningkat sekitar 33 persen dari capex yang ditetapkan tahun 2012.

Melihat dari laporan keuangan kuartal III 2013, sebesar lebih dari 70 persen pendapatan ADRO diperoleh dari penjualan ekspor batubara. Sementara tahun ini pemerintah menetapkan larangan ekspor Mineral dan Batubara mentah. Artinya perseroan juga membutuhkan dana untuk mulai mengolah batubaranya tersebut sebelum melakukan ekspor. Hal ini dikawatirkan dapat menahan kinerja perseroan di tahun 2014 ini.

Sementara dari perdagangan sahamnya di bursa, nampak ADRO masih berada dalam tekanan dan berusaha untuk bangkit. Pada perdagangan kemrin, ADRO ditutup flat di Rp. 895 dan hari ini dibuka menguat ke Rp. 920. Namun hingga berita ini dibuat, ADRO kembali melemah ke Rp. 900.

Indikator teknikal menunjukan posisi harga saat ini yang masih berada dalam tekanan. RSI bergerak datar sedikit di atas area negatif, stochastic bergerak melemah di area jenuh jual. Sementara MACD bergerak mendatar di area negatif.

Melihat pergerakannya saat ini yang masih berada dalam tekanan, disarankan untuk terlebih dahulu menghindari saham ini. tekanan pada bisnis batubara diperkirakan dapat turut menggerus harga sahamnya di bursa. Kisaran support saar ini berada pada Rp. 880 dan resistance pada Rp. 930.   

(an/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*