G20 Targetkan Pertumbuhan Perkonomian Dunia $2 Triliun


shadow

Financeroll – Para pemimpin dari kelompok 20 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (G20) yang mewakili sebagian besar negara-negara di dunia pada Minggu (16/11) kemarin menyatakan komitmennya untuk memperbaiki langkah-langkah demi mengusung pertumbuhan kolektif mereka.

Pertumbuhan itu dengan tambahan sebesar 2,1% pada tahun 2018, meskipun ada bukti perlambatan di sejumlah negara-negara besar. Janji yang dikenal sebagai Rencana Aksi Brisbane akan mendorong pertumbuhan gabungan mereka melampaui angka 2% yang pada awalnya mereka targetkan dalam mendorong perbaikan perekonomian global yang lesu dan menciptakan lapangan kerja.

“Aksi ini akan menambah lebih dari $2 triliun untuk perekonomian global dan menciptakan jutaan lapangan kerja,” demikian disampaikan oleh para pemimpin negara termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping dalam deklarasi KTT seusai pembicaraan yang digelar di akhir pekan, di Australia.

Komunike tersebut juga sepakat untuk melakukan inisiatif global demi membantu mengatasi kesenjangan sebesar US$ 70 triliun di sektor infrastruktur yang dibutuhan pada 2030 untuk meningkatkan produktivitas, dengan memangkas birokrasi dan menyesuaikan investasi swasta dengan proyek-proyek permodalan.

Pusat kegiatan untuk mengkoordinasikan kerja G20 pada sektor infrastruktur ini secara bersama-sama akan membawa pemerintah, sektor swasta, perbankan pembangunan multinasional dan organisasi-organisasi internasional lainnya untuk berkantor pusat di Sydney. Perekonomian industri yang paling kuat di dunia juga mendukung serangan global terhadap penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional, seraya menekankan pentingnya keamanan energi untuk menekan tujuan-tujuan pertumbuhan.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyatakan sebagai tuan rumah G20, “Manfaat dari pertumbuhan itu akan dirasakan di seluruh dunia, tidak hanya di negara-negara anggota G20, seraya mengatakan target pertumbuhan yang dicapai sebesar 2,1%. “Recana Aksi Brisbane dan strategi-strategi pertumbuhan masing-masing negara dan rencana tenaga kerja telah dibuat oleh publik sehingga orang-orang di seluruh dunia bisa melihat komitmen kita, berpegang pada laporan dan menyaksikan kemajuan kita.”

Kepala Bank Dunia Jim Young Kim mengatakan pertumbuhan yang lebih tinggi dan lebih inklusif sangat penting untuk mengurangi kemiskinan dan mengurangi ketimpangan, seraya menyambut komitmen tersebut sebagai “sebuah dorongan yang sangat dibutuhkan bagi negara-negara G20 dan di luar kelompok itu”. Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Oxfam Winnie Byanyima menggaungan pesan Kim di mana dorongan pertumbuhan harus meningkatkan kondisi kehidupan keluarga miskin dan mengurangi ketidaksetaraan, bukan hanya menguntungkan orang-orang kaya.

“Sementara kami menyambut kelanjutan komitmen G20 untk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan maka hal ini harus ditindaklanjuti dengan tundakan-tindakan untuk memastikan keuntungan dibawah 40 % lebih dari 10%,” ujarnya.

Dalam laporan menjelang KTT G20, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan perekonomian dunia sedang dihadapkan dengan permasalahan dari perlambatan pertumbuhan di Eropa dan Jepang serta di negara-negara berkembang. Hal itu berakibat pada pengurangan proyeksi pertumbuhan global di tahun ini dari 3,4% menjadi 3,3%, mengutip dari terjadinya ketegangan geopolitik dan volatilitas di pasar keuangan. -DT-


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*