Euro Menguat Capai 2.5 Minggu Tertinggi; Dollar Sedang Lesu

Pada perdagangan hari ini mata uang euro terpantau mengalami peningkatan lanjutan terhadap dollar AS (10/4). Mata uang tunggal di Eropa ini melejit kencang dan pagi ini sempat mencapai posisi paling tinggi dalam 2.5 minggu belakangan di tengah kondisi dollar AS yang sedang berada dalam sentiment negatif terhadap rival-rivalnya.  

Dollar AS mengalami penurunan terhadap euro setelah catatan rapat Fed di bulan Maret yang dirilis tadi malam menunjukkan bahwa beberapa petinggi Fed memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga acuan tidak akan terjadi secepat yang diindikasikan sebelumnya. Dengan harapan kenaikan suku bunga yang masih lama maka dollar bergerak melemah terhadap rival-rivalnya, termasuk euro.

Saat ini mata uang euro berada pada posisi 1.3849 dollar AS. Mata uang dari 18 negara ini telah sempat menyentuh level 1.3871 dollar AS yang merupakan posisi paling tinggi sejak tanggal 19 Maret yang lalu. Pada akhir perdagangan dini hari tadi euro berada pada posisi 1.3856 dollar AS.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan lanjutan, meskipun terbatas. Nilai tukar mata uang tersebut diperkirakan bakal mengalami pergerakan pada kisaran 1.3810 – 1.3880 dollar AS.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens                          


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*