Euro Kembali Mengarah Negatif Jelang Rilis Data Klaim Pengangguran di AS

Euro Kembali Mengarah Negatif Jelang Rilis Data Klaim Pengangguran di AS

Mata uang euro tampak bergerak cenderung melemah lagi terhadap dollar AS pada sesi perdagangan Kamis pagi ini (23/01). Dollar AS memang masih berada dalam momentum menguatnya terhadap rival-rivalnya dan indeks dollar naik untuk delapan hari berturut-turut, menggenapi fase rally terpanjang sejak tahun 2012.

Dollar mengalami kenaikan terhadap sebagian besar rival menjelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan klaim pengangguran yang kembali turun dan kenaikan penjualan rumah di Amerika Serikat. Euro terpantau mengarah untuk membukukan penurunan untuk dua hari berturut-turut terhadap mata uang rival utamanya tersebut.

Klaim pengangguran di Amerika Serikat pekan lalu diperkirakan akan menunjukkan penurunan menjadi 2.9 juta dari 3 juta orang pada minggu sebelumnya. Sedangkan pembelian rumah bekas diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 0.5 persen di bulan Desember dibandingkan dengan bulan November sebelumnya, di mana terjadi penurunan sebesar 4.3 persen.

Pagi ini euro terpantau berada pada posisi 1.3545 dollar AS. Posisi euro tersebut turun sedikit dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 1.3547 dollar. Pagi tadi euro sempat mengalami penurunan hingga mencapai level 1.3530 dollar AS.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang sideways. Untuk hari ini mata uang tersebut diperkirakan akan bergerak pada kisaran 1.3510 – 1.3580 dollar AS.

(ia/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*