Emiten Perbankan BBKP Jajaki PUB Obligasi Rp2 Triliun


shadow

Financeroll – PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menjajaki penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi sebesar Rp 2 triliun untuk memacu ekspansi bisnis dan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) pada kisaran 16-17%. Perseroan akan fokus pada kredit segmen UKM termasuk sektor kemaritiman, serta pengembangan bisnis di kawasan timur Indonesia.

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengungkapkan, kajian penerbitan obligasi dilakukan mengingat keinginan pertumbuhan kredit sebesar 15% tahun ini. Pertumbuhan itu bakal berdampak pada penekanan CAR menjadi 12-13%. Akhir tahun lalu, CAR perseroan sebesar 14,21%.

“Obligasi berkelanjutan bakal semakin memperbesar kapabilitas kami untuk meraih peluang-peluang yang ada di depan mata, sambil mengoptimalkan cost of fund. Tahun ini, Bukopin akan mendorong pertumbuhan bisnis dengan mempertajam fokus bisnis ke segmen yang menawarkan margin yang lebih baik,” kata Glen dalam keterangan tertulis, akhir pekan lalu.

Perseroan juga akan terus memperkuat bisnis segmen ritel dan mendorong pertumbuhan pendapatan dari fee based income dengan tetap menjaga tren pertumbuhan pada segmen komersial. Glen menambahkan, salah-satu fokus bisnis Bukopin tahun ini adalah meningkatkan pembiayaan sektor maritim yang tahun lalu sudah mencapai Rp 2,19 triliun. Pada akhir 2015 ditargetkan tumbuh menjadi Rp 2,67 triliun.

Pada akhir 2014, Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,19 triliun, yang terdiri atas pembiayaan transportasi laut sebesar Rp 2,1 triliun dan pembiayaan perikanan sebesar Rp 89 miliar. ‘Tahun ini, kami menargetkan pembiayaan sektor maritim mencapai Rp 2,67 triliun, yang terdiri atas pembiayaan transportasi laut Rp 2,5 triliun dan pembiayaan perikanan Rp170 miliar,” ujar dia.

Bank milik Grup Bosowa tersebut juga mengincar peluang ekonomi di kawasan timur Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di beberapa daerah pada 2014 tercatat lebih besar daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Hingga kuartal I-2015, Bukopin membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 55,3 triliun, tumbuh 13,5% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sektor UKM menjadi kontributor terbesar penyaluran kredit sebesar Rp21,64 triliun atau mencapai 39% dari total penyaluran kredit. Sisanya kredit konsumer sebesar Rp 7,59 triliun.

Sementara itu, analis Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan, perkembangan pasar obligasi domestik tahun ini masih bergerak positif, apalagi lembaga pemeringkat global Standard and Poor (S&P) menaikkan prospek Indonesia dari stabil menjadi positif.

‘Peluang untuk mendapatkan investment grade dari S&P cukup terbuka. Inflasi kemungkinan akan rendah, target BI Rate juga stabil. Begitu juga rupiah. Tahun depan, justru akan lebih baik lagi, karena dengan asumsi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang dilakukan tahun ini,” kata Ariawan.

Menurut dia, obligasi yang diterbitkan Bank Bukopin tentu saja bisa membantu pengembangan bisnis perusahaan, karena biasanya suatu korporasi menerbitkan obligasi adalah untuk membiayai usaha dan melunasi utang. ‘Apa yang dilakukan Bank Bukopin cukup menarik, dengan menyasar sektor kemaritiman dan Indonesia Timur. Peluang potensi pasarnya cukup besar. Dari sisi usaha juga bagus prospeknya, apalagi sesuai dengan kebijakan pemerintahan yang baru,’ tutur Ariawan.

Di lain pihak, analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menilai, obligasi korporasi perbankan seperti Bank Bukopin prospeknya cukup baik, karena perbankan biasanya memiliki rating obligasi yang cukup baik, seiring pertumbuhan kredit.

“Prospek usaha di sektor kemaritiman yang menjadi target Bukopin juga sangat bagus, karena sesuai dengan visi Presiden Jokowi,” ujar Desmon. Adapun saham Bukopin berkode BBKP diprediksi mencapai Rp 790.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*