Emas, perak dan minyak masih berpotensi turun lagi


shadow

Pada perdagangan di pasar Asia ini harga emas sedang mencoba bangkit lagi dari tekanan pasar, namun secara keseluruhan emas masih terdepresiasi ditengah dominasi mata uang dolar terhadap major currencies. Solidnya indikator ekonomi Amerika dalam beberapa pekan terakhir ini semakin menegaskan harapan perubahan kebijakan moneter federal reserve Amerika, disisi lain bank sentral eropa, Jepang dan U.K justeru masih bertahan dengan kebijakan konservatifnya.

Fokus pasar berikutnya akan menantikan data krusial payroll AS pada akhir pekan nanti yang diperkirakan bisa membaik dan menopang penguatan dolar AS kembali. Demand terhadap emas saat ini terus tergerus ditengah keperkasaan dolar Amerika merespon membaiknya perekonomian AS. Emas bukan lagi safe haven asset meskipun gejolak politik yang terjadi di Ukraina dan Tmur tengah belum sepenuhnya mereda.

Sedangkan harga minyak dunia kembali tergelincir sebagai imbas dari meningkatnya cadangan minyak baik di Amerika di negara-negara yang tergabung dalam anggota OPEC. Peningkatan produksi minyak di Lybia dan Saudi Arabia telah menekan harga minyak dunia kembali. Penurunan permintaan terhadap minyak pasca berkurangnya ketegangan politik global juga telah berperan menurunkan harga minyak dunia di pasaran global. Pelambatan ekonomi Tiongkok juga telan memicu aksi selling minyak.

Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan baik emas, perak dan minyak berpotensi bisa tertekan lagi. Sentimen positif akan kebijakan moneter dari Fed AS akan tetap menurunkan minat para investor melirik emas dan perak kembali. Begitupun dengan minyak rentan tertekan karena masalah melimpahnya cadangan produksi minyak global ditengah lesunya permintaan dari Tiongkok dan Eropa.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*