Emas Jatuh, Dibayangi Kebijakan Suku Bunga AS

shadow

FINANCEROLL – Harga emas dalam perdagangan awal bulan September ini terus merosot, mendekati harga termurahnya dalam 11 minggu terakhir ini atas bayang-bayang masa depan kebijakan suku bunga AS.
Para pialang emas memperdagangkan emas pada harga termurahnya sejak Juni silam setelah data-data ekonomi AS menunjukkan kondisi ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Kondisi yang demikian ini memperbesar peluang The Federal Reserve untuk lekas menaikkan suku bunga kembali. Pada akhirnya Dolar AS akan lebih kuat dan menurunkan daya tarik emas sebagai investasi alternatif bagi investor untuk lindung nilai.

 
Harga emas sempat diperdagangkan pada $1,262.60 setelah data ekonomi AS menyatakan aktifitas manufaktur meningkat ke angka tertinggi sejak Maret 2011, hal ini membuat Dolar AS menguat pula.

 
Melihat pergerakan harga emas di tahun lalu, turun sebesar 28 persen oleh harapan agar The Fed mengurangi kebijakan stimulusnya dengan membaiknya ekonomi AS. Pada pertemuan Bank Sentral AS sebelumnya, menyatakan bahwa alokasi anggaran belanja obligasi dipangkas untuk keenam kalinya, menjadi sinyal bagi pasar bahwa para pembuat kebijakan tersebut mungkin akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari dugaan pasar sebelumnya.

 
Pasar menunggu data ekonomi tanggal 5 September nanti mengenai angka payroll yang diperkirakan akan naik 200 ribu dari bulan sebelumnya, dan mencatat sebagai kenaikan beruntun dalam tujuh bulan ini.

 
Kondisi ekonomi yang membaik ini akan membuat Dolar AS menguat, dan berimbas pada jatuhnya Emas. Daya beli emas diperkirakan akan memasuki area jenuh terlebih jika data ekonomi payroll nanti benar-benar sesuai harapan atau lebih baik lagi.

Sejauh ini, harga emas memang masih membukukan kenaikan harga 5.4 persen di tahun ini. Kondisi Timur Tengah dan Ukraina yang masih belum stabil, menjadi pijakan kenaikan harga emas saat ini. Kabar terkini menyatakan bahwa Rusia meningkatkan kritiknya atas peran As di Ukraina. Sementara dari Timur Tengah dikabarkan seorang jurnalis AS telah dipenggal kepalanya oleh Kelompok ISIS, sebagaimana video yang mereka unggah. (Lukman Hqeem | @hqeem)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*