Ekonomi Tumbuh Tapi Angka Kemiskinan Naik Karena Harga Makanan

Ekonomi Tumbuh Tapi Angka Kemiskinan Naik Karena Harga Makanan

Financeroll – Tahun 2013 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,78 persen, namun angka tersebut tidak diikuti oleh penurunan angka kemiskininan.

Angka kemiskinan terlihat naiknya di periode September 2013, melonjak naik menjadi 11,47 persen. Padahal di bulan Maret 2013, angka kemiskinan tercatat sebesar 11,37 persen. Kenaikan angka kemiskinan di periode September mencapai 0,1 persen. Terlihat dari faktor yang paling sensitif, yaitu harga makanan.

Menteri Keuangan M Chatib Basri di Kantor Kemenkeu, Rabu (5/2/2014), menjelaskan sebagian besar konsumsi masyarakat miskin adalah makanan. Bahkan terkadang untuk konsumsi makanan pun tidak terpenuhi. Masyarakat miskin tidak membeli barang mewah, BBM bersubsidi, dan menggunakan moda transportasi publik.

Karena porsi terbesar adalah harga makanan. Maka pemerintah membuat kebijakan waktu itu dimana kuota dihilangkan. Daging naik, cabai naik, inflasi pangannya masih relatif tinggi pada September. Makanya dibuat kebijakan untuk menghilangkan kuota. Baru kemudian harga makanan mengalami penurunan.

Lebih lanjut, Chatib berharap pada bulan Maret mendatang tingkat kemiskinan dapat turun. Ini karena masyarakat miskin adalah pihak yang paling sensitif terhadap harga. Yang harus dijaga, lanjut dia, adalah jangan sampai efek banjir memberi dampak ke harga pangan.

“Tapi jangan lupa Februari atau Maret itu ada panen. Kalau panen harga pangan akan mengalami penurunan,” kata Chatib.

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*