Ekonomi Melambat dan Suku Bunga Negatif, Dorong Harga Emas Naik

shadow

Permintaan emas dai negara-negara berkembang dan ketersediaan emas yang terbatas telah menjaga harga emas dari keruntuhannya. Bagi para penjual ritel emas di Jepang, kondisi saat ini dimana suku bunga negatif diberlakukan telah memberikan motivasi dan dorongan bagi masyarakat untuk membeli emas guna melindungi aset mereka.

FINANCEROLL – Jatuhnya mata uang Indonesia, Malaysia dan Vietnam yang merupakan negara-negara berkembang telah mendorong permintaan akan emas. Hal ini membuat harga emas relatif “aman” dan kondisi ini ditopang pula dengan ketersediaan yang terbatas pula. Masyarakat ditiga negara tersebut kini gencar membeli emas untuk melindungi aset mereka, safe haven.

Sementara itu, baik pemerintah Cina dan masyarakatnya juga melakukkan hal yang serupa sehingga mendorong harga emas tetap tinggi. Tidak tanggung-tanggung, masyarakat Cina bahkan berani mengalihkan investasi mereka dari pasar saham ke dalam investasi emas disaat pasar saham mengalami guncangan seperti saat ini. Setali tiga uang, pihak Bank Sentral Cina yaitu People’s Bank of China (PBOC) juga menaikkan cadangan emas mereka dari 57,18 juta ons pada bulan Januari menjadi 57,50 juta ons pada bulan Februari. Tentu saja kabar ini semakin menggembirakan pelaku pasar emas ditengah bayang-bayang keruntuhan harga akan sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat.

Sentimen lain yang membuat harga emas tetap kokoh adalah turunnya persediaan emas. Data terkini yang dilansir oleh World Gold Council menyatakan bahwa total suplai emas menurun 4% ditahun 2015, yang menjadi catatan tahun penurunan suplai terbesar sejak 2009. Dengan kondisi demikian, tentu sangat alami bahwa harga emas akan cenderung kuat bahkan naik dikemudian hari.

Bagi sebagian pialang di Hong Kong, kondisi ekonomi makro di Cina sendiri masih menyisakan kekhawatiran. Pertumbuhan ekonomi Cina masih melambat. Disisi lain, kekhawatiran akan fenomena Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa juga mempertebal kekhawatiran akan kondisi ekonomi global. Alhasil kondisi ini juga menjadi angin buritan bagi kenaikan harga emas lebih lanjut.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*