ECB Hentikan Pemblokiran, Bank-Bank Yunani Beroperasi Kembali

shadow

Financeroll – Setelah tiga minggu terpaksa berhenti beroperasi, mulai Senin (20/7) pekan lalu perbankan di Yunani kembali melayani masyarakat. Pembukaan kembali bank-bank tersebut dilakukan setelah Bank Sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) sepakat mencabut pemblokiran bantuan dana darurat atawa emergency liquidity assistance untuk Yunani.

Kucuran dana segar dari Eropa membuat nasabah bank di Yunani bisa membayar tagihan, memiliki akses ke kotak deposit, mengeluarkan cek, dan menarik uang tunai tanpa kartu ATM. Meski demikian, kontrol masih tetap diberlakukan, berupa pembatasan penarikan dana tunai oleh masyarakat. Agar bank tidak kehabisan uang, nasabah hanya boleh menarik duit paling banyak € 420 per pekan. Kalau dihitung, total penarikan ini memang sama dengan pembatasan sebelumnya yang cuma € 60 sehari. Tapi, dengan pembatasan mingguan, warga tidak perlu antre saban hari.

Yunani memang tengah memasuki babak baru, dengan harapan kondisi akan pulih dan kembali normal. Asa itu muncul setelah negeri dewa-dewi itu memperoleh dana talangan € 7 miliar dari Eropa dari total bailout € 86 miliar. Berkat kucuran dana talangan tersebut, Athena bisa membayar utang dan bunga sebesar € 4,2 miliar kepada ECB. Yunani juga bisa membayar tunggakan utang sebanyak € 2,05 miliar ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Tapi seperti ditulis The Economist, Sabtu (25/7), pembukaan akses penarikan dana hingga sepekan membuat perbankan Yunani terancam kahabisan uang tunai. Perbankan di Yunani disebut-sebut tidak hanya menghadapi krisis likuiditas, tapi juga krisis solvabilitas atau ketidakmampuan membayar semua kewajiban.

Dana darurat sebesar € 7 miliar yang oleh Pemerintah Yunani telah digelontorkan membayar sejumlah utang, kini hanya bersisa sekitar
€ 800 juta – € 900 juta. Sisa dana itu terbilang sangat kecil untuk menenangkan Yunani. Nikolaos Karamouzis Chairman Eurobank, mengatakan, yang terpenting saat ini adalah kemampuan perbankan Yunani mendukung keberlanjutan bisnis masyarakat. “Dana talangan harus disalurkan kepada perusahaan yang sangat membutuhkan impor barang modal,” kata dia.

Namun perlu dicatat, dunia usaha Yunani harus berjibaku dengan kredit macet. Pada akhir 2014, nilai kredit seret di negara berpopulasi 11 juta jiwa ini sudah 34% dari total kredit yang disalurkan perbankan. Ini jelas akan banyak menggerogoti modal perbankan di negeri tersebut. Sederet masalah itu pada akhirnya bakal memperberat usaha perbankan Yunani untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, terutama agar mau menyimpan kembali uangnya di bank. Bahkan, banyak deposan yang kini tengah cemas menanti kepastian, apakah dana simpanannya di bank bisa ditarik semua.

Lain cerita seumpama Eropa bisa memberikan jaminan dana deposan di Yunani. Tentu, akan muncul sedikit kepercayaan masyarakat untuk tetap menempatkan dananya di perbankan.Ya, Yunani harus bekerja ekstra keras untuk bisa mendapat dana talangan sebesar € 86 miliar dari kreditur Eropa. Sebab, uang sebanyak itu bisa membantu negara yang oleh masyarakat setempat disebut Hellas itu keluar dari zona kebangkrutan.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*