Dolar Menguat, Pasar Uang Domestik Bergerak Variatif

shadow

ihsg dan rupiah4

Financeroll – Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (19/9) penguatan dolar Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan cukup kuat  bagi Mata Uang nasional. Akibatnya, kurs Rupiah pun menembus level psikologis Rp 12.000 per USD.     Pelemahan Rupiah yang terjadi kemarin, lantaran dolar AS mencetak level tertinggi empat tahunan, pasca-pengumuman kebijakan oleh the Federal Reserve.  Sementara laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup akhir pekan dengan positif. Namun IHSG hanya naik 19 poin sehingga gagal mencetak rekor baru.  Pada awal perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 8,293 poin (0,16%) ke level 5.216,435 didorong sentimen positif rekor Wall Street semalam.

Penguatan dolar AS selama sebulan terakhir ini, akibat kebijakan the Fed. Sebelumnya, The Federal Open Market Committee menyatakan tetap mempertahankan suku bunga mendekati nol sampai pada waktunya program pembelian obligasi dalam stimulus pelonggaran kuantitatif membaik.. Untuk diketahui, para pembuat kebijakan akan memangkas pembelian obligasi bulanan sampai USD 15 miliar, secara berturut-turut dengan penurunan sebesar USD 10 miliar per bulan. Kenaikan suku bunga akan menjadi yang pertama sejak 2006, setelah ditahan nol persen hingga 0,25 persen sejak Desember 2008.

Dari bursa saham, tercatat Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah sejak pembukaan perdagangan, terus menanjak sampai ke titik tertingginya hari ini di 5.250. Indeks bisa tembus rekor intraday jika berhasil tembus 5.262.  Menutup perdagangan Sesi I, IHSG menanjak 35,734 poin (0,69%) ke level 5.243,876 disokong aksi beli saham investor domestik. Indeks makin dekat rekor intraday tertinggi sepanjang masa.

Hampir seluruh indeks sektoral bisa menguat berkat aksi beli ini, kecuali sektor konsumer, aneka industri, tambang, dan manufaktur yang terkena aksi ambil untung. Investor domestik paling semangat berburu saham.  Investor menyambut rencana pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi karena bisa menurunkan anggaran subsidi dan mengurangi defisit anggaran pemerintah.

IHSG ditutup naik 19,440 poin (0,37%) ke level 5.227,582. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat 3,886 poin (0,44%) ke level 890.650.  Indeks gagal mempertahankan momentum sehingga gagal cetak rekor baru. Rekor terakhir yang diraih IHSG ada di level 5.246,483 yang diraih pada Senin 8 September lalu.

Sementara Investor asing akhirnya kembali taruh dana di pasar modal. Transaksi investor asing sore ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sekitar Rp 400 miliar di pasar reguler.  Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 203.128 kali dengan volume 5,2 miliar lembar saham senilai Rp 6,9 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 125 turun, dan 89 saham stagnan.

Sedangkan bursa-bursa regional siang hari ini tak jauh berbeda dari pagi tadi. Bursa saham Tiongkok melemah terkena aksi ambil untung setelah sempat naik tinggi. Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:  Indeks Nikkei 225 melonjak 253,60 poin (1,58%) ke level 16.321,17, Indeks Hang Seng naik 137,44 poin (0,57%) ke level 24.306,16, Indeks Komposit Shanghai menguat 13,52 poin (0,58%) ke level 2.329,45, dan  Indeks Straits Times bertambah 7,58 poin (0,23%) ke level 3.304,87. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*