Dolar Masih Tekan Minyak dan Emas

shadow

Minyak mentah light-sweet turun $1,35, atau 1,4%, ditutup pada $93,07 per barel di New York Mercantile Exchange. Brent turun $1,27, atau 1,3%, berakhir pada $97,70 per barel.

Dolar terus naik ke level tertinggi enam tahun terhadap yen Jepang, mempertahankan momentum setelah pada pernyataan the Fed. Dolar yang lebih kuat membuat harga komoditas menjadi lebih mahal untuk pengguna mata uang lainnya.

Sementara itu, kekhawatiran pasokan terus menggantung di pasar setelah Administrasi Informasi Energi AS melaporkan kenaikan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah dalam pekan yang berakhir 12 September. Prospek pemotongan potensi produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak tetap satu-satunya faktor memberikan dukungan utama untuk minyak mentah.

Dari geopolitik, referendum Skotlandia bisa memberikan faktor negatif lain untuk minyak, meskipun referendum tidak memiliki pengaruh langsung pada situasi pasokan-permintaan saat ini. Skotlandia yang independen dapat lebih fokus pada produksi minyak di Laut Utara dan produksi minyak dan gas menggunakan rekah hidrolik kontroversial, atau teknik fracking, karena Skotlandia akan lebih tergantung pada pendapatan energi daripada Inggris saat ini.

Di sisi lain, produksi juga akan mengalami penurunan pada rekening ketidakpastian dan situasi keuangan yang lebih lemah.
Jik Skotlandia lepas akan membuat ketidakpastian jangka pendek, memberi tekanan tambahan pada harga minyak mentah. Namun dari data terakhir menunjukkan 57,7% warga Skotlandia menyatakan tidak ingin berpisah dari Inggris. Ini bisa opsitf bagi harga minyak mentah.

Di sesi Kamis harga emas berada pada penutupan terendah sejak akhir Desember, memimpin penurunan terbesar dalam kelompok komoditas logam pasca pengumuman FOMC.

Emas turun $9 atau 0,7%, menjadi US $1,226.90 per ounce, penutupan terendah sejak $1,205.70 pada 31 Desember. Perak turun 1,1% menjadi $18,45 per ounce. Perkiraan bearish dari Barclays juga ikut menekan emas dan perak.

Potensi dampak dari suara Skotlandia bisa berarti baik untuk harga emas, bisa mambantu pningkatan pasca penurunan yang melanda setelah pertemuan the Fed. Meskipun dolar terlihat menjadi penerima awal, dalam jangka lebih panjang gejolak berikutnya di pasar keuangan cenderung menyebabkan kebingungan dan akhirnya mendorong pembelian emas, terutama di Eropa.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*