Dolar AS Tumbang Setelah Munculnya Data Barang yang Lemah


shadow

Financeroll – Dolar AS melemah terhadap rival utamanya pada sesi Selasa (27/1) setelah Departemen Perdagangan mengatakan bahwa pesanan barang tahan lama menurun pada bulan Desember.

Dolar telah meningkat lebih dari 6% terhadap euro sejak awal 2015, dimana hal ini merupakan pergerakan yang curam. Namun, beberapa kerugian itu merupakan penurunan alami, kata John Doyle, direktur pasar di Tempus Inc.

Euro naik menjadi $ 1,1351, dari $ 1,1239 pada akhir Senin.

Pesanan untuk barang tahan lama turun 3,4% pada bulan Desember, dimana hal ini merupakan penurunan keempat dalam lima bulan terakhir. Diperkirakan pesanan akan meningkat 0,1%. Pesanan barang tahan lama untuk November direvisi dan menunjukkan penurunan 2,1%, bukan 0,9%.

Data barang tahan lama diperkuat oleh kerugian dolar terhadap yen yang telah dipicu oleh komentar seorang menteri pemerintah Jepang tentang sasaran inflasi 2% Bank of Japan, yang mengurangi harapan untuk langkah-langkah pelonggaran moneter oleh bank sentral.

Dolar diperdagangkan pada 117,81 yen, dibandingkan dengan 118,48 yen akhir Senin di New York.

Franc jatuh ke level terendah. Euro diperdagangkan setinggi 1,0381 franc dari 1,0150 pada awal perdagangan Eropa. Dolar naik menjadi 0,9042 franc, naik dari 0,9030 akhir Senin.

Dalam mata uang lainnya, pound naik menjadi $ 1,5192 setelah data pesanan barang tahan lama.

Di sesi sebelumnya, pound jatuh ke tingkat $ 1,5067 setelah Kantor Statistik Nasional mengatakan perekonomian Inggris tumbuh sebesar 0,5% pada kuartal keempat, menurut perkiraan awalnya.

Indeks dolar ICE, yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,76% menjadi 94,0860.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*