Dolar AS masih terkoreksi


shadow

Mata uang dolar Amerika pada perdagangan di pasar Asia cenderung masih bergerak konsolidasi dalam range yang terbatas terhadap major currencies lainnya, hasil kurang memuasakan dari data Amerika yang telah dirilis semalam telah dimanfaatkan oleh para spekulan pasar dengan profit taking. Namun secara keseluruhan tren penguatan dolar AS belum sepenuhnya berubah, spekulasi akan kebijakan Federal Reserve AS masih tetap dominan membayangi pergerakan pasar.

Mata uang yen berhasil bangkit dari keterpurukannya disinyalir adanya profit taking sejenak dari para spekulan pasar merespon hasil kurang memuaskan dari data inflasi AS tadi malam. Namun  bayang-bayang langkah dari kebijakan bank sentral Jepang yang tetap mempertahankan kebijakan stimulusnya serta antisipasi pemilu di Jepang masih kerap menjadi batu sandungan terhadap penguatan yen lebih lanjut. Program stimulus lanjutan diharapkan bisa memulihkan perekonomian negara matahari terbit ini.

Sedangkan euro sempat tergelincir pada perdagangan kemarin menyusul hasil kurang memuaskan dari data manufaktur Eropa. Perbedaan proyeksi kebijakan bank sentral Eropa dibandingkan dengan Fed AS diyakini akan kembali menekan mata uang tunggal Eropa ini. Disisi lain, mata uang swiss franc masih mempertahankan penguatannya karena dorongan langkah SNB yang tetap mempertahankan suku bunga rendahnya  dan mendorong program stimulus guna  mengatasi masalah inflasi yang tengah terjadi di Swis.

Untuk perdagangan hari ini tidak banyak data ekonomi yang mempengaruhi pergerakan, hanya ada pernyataan dari pimpinan ECB Mario Draghi pada sore nanti. Fokus pasar masih tertuju pada perbedaan sikap bank sentral dalam hal program stimulus. Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan terkoreksinya mata dolar Amerika hanya temporer saja karena adanya profit taking dari para spekulan pasar. Tren secara umum dolar AS masih berpotensi bisa menguat kembali terhadap major currencies lainnya.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*