Divali, Harga Emas Membumbung Lagi


shadow

FINANCEROLL – Hari Kamis (23/10) adalah awal perayaan Divali di India. Beberapa hari menjelang perayaan ini, rakyat India telah memborong emas kembali. Tak pelak, harga emas kembali naik saat ini.

Rakyat India umumnya telah berbelanja emas jauh-jauh hari sebelum perayaan ini dimulai. Hal ini untuk menghindari kepadatan saat membeli dan kenaikan harga perhiasan emas dipedagang. Saat harga emas mengalami penurunan kemarin, berbondong-bondong orang India memadati toko-toko perhiasan emas.

Meski harga emas saat ini mulai menanjak kembali, namun tidak menyurutkan sebagian rakyat India untuk tetap membeli emas. Harga emas di India saat ini lebih murah 7.4 persen dibandingkan harga setahun lalu. Harga emas memang mulai beranjak naik di India seiring laju pembelian yang marak saat perayaan Divali dan menjelang Moonson.

India merupakan konsumen emas besar dunia, nomer dua setelah mahkota konsumen pertama direbut oleh Cina pada 2013 kemarin. Pihak Serikat Pedagang Perhiasan Emas dan Batu Mulia India menyatakan bahwa dikuartal empat ini terjadi lonjakan impor emas sebesar 75%. Pihak Barclays Plc mengamini kenaikan impor ini sebagai pendukung naiknya harga emas saat ini.

Minat beli masyarakat India atas perhiasan Emas diperkirakan masih akan meningkat, bahkan akan menembus angka tahun lalu. Tradisi yang mengakr dan berlangsung selama berabad-abad ini menjadi sokongan yang kuat bagi naiknya harga emas. Emas dalam budaya India menjadi symbol kemakmuran dan sebagai alat investasi, emas juga sebagai bagian budaya yang dipergunakan dalam kegiatan peradatan dan ibadah.

Lukman - Gold Jewellry Shop at India - BloombergPemerintah India memang sempat melakukan pembatasan impor emas untuk menstabilkan neraca keuangan mereka. Hal ini membuat impor emas menurun hingga 34 % dan membuat Rupee melemah hingga semester awal 2014. Setelah pembatasan ini mulai dikendurkan, pembelian emas kembali naik dan kondisi hari ini sudah berangsur pulih sebagaimana di tahun 2012. Penjualan ritel emas mulai dari cincin dan kalung mengalami peningkatan hingga 30 persen ke 40 persen selama Dhanteras, awal perayaan dimana pembelian emas marak terjadi seperti hari ini.

Perayaan Divali mulai 23 Oktober dirayakan oleh tak kurang 800 juta umat Hindu di India, tentu angka yang sangat fantastis sebagai pembeli potensial emas. CPM Group memperkirakan bahwa konsumsi emas di musim liburan ini bisa mencapai seperlima dari konsumsi tahunan India, paling besar daripada masa-masa lain sepanjang tahun di Negara yang kental sekali dengan budaya mengkonsumsi emas ini. Sekitar 20,000 metrik ton Emas tersimpan di rumah-rumah dan kuil-kuil di India, masyarakat India memiliki kebiasaan menempatkan emas batangan dalam ornament-ornamen harta keluarga.

Perdagangan perhiasan Emas di India juga merepresentasikan 25 persen konsumsi emas batangan dunia pada tahun lalu. Diperkirakan dengan jatuhnya harga emas saat ini membuat konsumsi perhiasan emas akan meningkat pesat. Harga perhiasan emas India, hanya terpaut $17 per ons dengan harga emas premium London, angka ini jauh menurun dari harga setahun sebelumnya yang bisa terpaut hingga $120 per ons. Kondisi ini tentu sangat menarik konsumen untuk memborong perhiasan emas kembali.

Jatuhnya harga emas beberapa waktu lalu dianggap tepat atau berkah, ungkap Bachhraj Bamalwa, Direktur Serikat Pedagang Perhiasan Emas dan Batu Mulia India, yang menaungi lebih dari 300,000 pedagang ritel dan agen emas. Hingga akhir tahun, diperkirakan terjadi kenaikan permintaan emas antara 15 persen hingga 20 persen dimana nilai impor emas India diyakini bisa mencapai 175 ton hingga 200 ton, padahal tahun lalu hanya 114 ton, tandas Bamalwa pada pertengahan Oktober lalu sebagaimana dilansir Bloomberg.

Harga emas di pasar London sempat ke $1,183.24 per ons pada 6 Oktober kemarin. Ini merupakan harga termurah di tahun ini. Dalam dua tahun terakhir, harga emas jatuh 28 persen setelah The Federal Reserve isyaratkan untuk mengakhiri kebijakan stimulus setelah perekonomian AS menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang berarti. Inflasi masih menjadi barometer sejauh mana kebijakan ini akan diubah. Meski dengan harga emas yang murah ini telah meningkatkan permintaan emas fisik di Cina, namun para investor masih belum bergeming. Kontrak ETP Emas telah menurun 12 persen di tahun lalu,  dengan penurunan nilai sebesar $13 milyar.

Sinyalemen kenaikan permintaan di India mulai terlihat sejak September kemarin. Sebagai persiapan perayaan Divali, impor emas batangan mengalami kenaikan senilai $3.75 milyar, melonjak 450 persen dari tahun sebelumnya, ungkap Departemen Perdagangan. Kiriman perhiasan emas melonjak pula untuk memenuhi permintaan perhiasan emas yang meningkat. Harga emas batangan masih diperdagangkan pada kisaran $1,250, dimana harga emas berjangka di bursa MCE India adalah 27,551 Rupee per 10 gram (setara $1,397 per ons).

Masyarakat India membeli emas dalam perayaan ini dan bagi calon pengantin, emas tersebut akan menjadi mas kawin dalam bentuk perhiasan. Tahun ini diperkirakan permintaan emas India akan sebesar 850 hingga 950 ton


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*