Diskusi Otomotif, Menperin Saleh Husin : Optimis Pasar Industri Otomotif Nasional Terus Bergairah

shadow

BENZANO.COM – Jakarta, Pemerintah memberi apresiasi pada pelaku industri otomotif dan industri komponen otomotif nasional karena telah melakukan investasi dan mempercayai prospek bisnis di Tanah Air.

Langkahnya, selain memberi insentif dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, pemerintah juga melakukan pengawasan ketat kepada produk impor yang berkualitas rendah.

“Rekan-rekan pengusaha, baik pabrikan otomotif maupun komponen telah menanam modal milyaran hingga triliunan, sudah selayaknya kita memberi perlindungan pasar mereka dari serbuan komponen impor yang kualitasnya dipertanyakan,” ungkap Menteri Perindustrian Saleh Husin pada diskusi industri otomotif di Jakarta, Senin 10 Agustus 2015.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menjadi narasumber bersama (dari kiri) CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra, Ketua Panitia Pelaksana GIIAS 2015 & Ketua Gaikindo Johnny Darmawan, serta Presdir PT Amara Tujuh Perjuangan Andi Wismarsyah dengan memaparkan mengenai pertumbuhan industri otomotif nasional pada acara Roundtable Discussion dengan tema Menuju Pameran Otomotif Berkelas Dunia di Jakarta, 10 Agustus 2015.

Menteri Perindustrian Saleh Husin menjadi narasumber bersama (dari kiri) CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land Ishak Chandra, Ketua Panitia Pelaksana GIIAS 2015 & Ketua Gaikindo Johnny Darmawan, serta Presdir PT Amara Tujuh Perjuangan Andi Wismarsyah dengan memaparkan mengenai pertumbuhan industri otomotif nasional pada acara Roundtable Discussion dengan tema Menuju Pameran Otomotif Berkelas Dunia di Jakarta, 10 Agustus 2015.

Pengawasan ini, bukan hanya demi kepentingan investasi, melainkan juga untuk mempertahankan lapangan kerja di industri kendaraan bermotor dan perlindungan bagi konsumen. Artinya, lanjut Saleh Husin, dampak ganda langkah ini bersifat luas.

“Untuk itu, kita menjaga pasar aftermarket dalam negeri yang sangat besar agar bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh industri komponen dalam negeri melalui pengketatan pengawasan beredarnya produk berkualitas rendah dari luar negeri,” tegasnya.

Peluang terserapnya kendaraan bermotor dan komponen produk domestik, menurut Menperin, dapat dioptimalkan dengan memenuhi kebutuhan produk otomotif di lingkungan pemerintah maupun BUMN. Hal ini menjadi stimulan untuk menunjukkan produksi dalam negeri mampu mendukung kebutuhan nasional.

EKSPOR

Kementerian Perindustrian mencatat, kendaraan bermotor produksi dalam negeri telah diekspor ke lebih dari 80 negara. Total ekspor completely built up (CBU) pada 2010 sebesar 85.796 unit sedangkan pada tahun 2014 sebesar 202.273 unit.

Total ekspor dari bulan Januari-Juni 2015 telah mencapai 107.448 unit. Sedangkan produksi mobil pada periode yang sama sebanyak 577.507 unit.

Laju produksi pun melaju agresif. Jika pada tahun 2009, total produksi mobil 464.816 unit maka pada 2014 meningkat hingga 1.298.523 unit.

Ke depan, produksi mobil pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 2,5 juta unit dengan ekspor tahun 2020 ditargetkan mencapai lebih dari 600 ribu unit. Sedangkan produksi pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 4,1 juta unit.

Menperin Saleh Husin juga optimistis industri otomotif nasional terus bergairah. Salah satu upaya memacunya ialah dengan ajang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2015) pada 20-30 Agustus 2015 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan.

“Ini pameran produk yang memanjakan konsumen dan ajang bagi industri global melihat pasar domestik Indonesia yang menjanjikan sekaligus kesempatan bagi kita menunjukkan kemampuan sebagai basis produksi otomotif berorientasi ekspor,” tutur Menperin Saleh Husin.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*