Dilema ECB dalam Krisis Liquiditas Yunani

shadow

Pada akhirnya, Bank Sentral Eropa memutuskan untuk bertahan membiarkan sektor perbankan Yunani berlarut-larut dalam kekeringan likuiditas pada hari Rabu. ECb tampaknya enggan untuk mengambil tindakan drastis menjelang tanggal 5 Juli dimana referendum soal apakah syarat-syarat bailout diterima atau tidak akan diselenggarakan, meskipun level solvabilitas dari referendum tersebut diragukan.

Sebuah Laporan mengatakan bahwa Dewan Pemerintahan ECB memilih untuk mengehntikan dulu jumlah Bantuan Likuiditas Darurat, atau ELA, yang selama ini tersedia untuk bank-bank Yunani sekitar € 89 miliar ($ 984 miliar). Mereka juga tidak membuat keputusan tentang apakah akan menuntut potongan ketat atas obligasi Yunani dan utang yang didukung pemerintah lain yang digunakan sebagai jaminan atas dana itu, sebuah langkah yang dinilai akan efektif memperketat jumlah likuiditas yang tersedia. Sebuah keputusan untuk mengencangkan sekrup pada sektor perbankan Yunani diperkirakan akan muncul sebagai kejutan. Tapi situasi tetap menawarkan dilema bagi ECB yang berbasis di Frankfurt tersebut.

Berdasarkan aturan ECB, ELA hanya dapat diberikan kepada bank-bank yang dianggap sebagai pelarut. Bank Yunani hampir tidak dapat dianggap sebagai pelarut sekarang ini. “Sangat sulit untuk melihat bagaimana orang bisa menyimpulkan bahwa bank-bank yang pada dasarnya ditutup karena mereka tidak memiliki akses ke uang tunai, beroperasi di bawah pemerintahan yang baru saja gagal untuk IMF, jadi tidak mungkin bisa menjadi pelarut,” kata Gary Jenkins, kepala strategi kredit yang berbasis di London LNG Capital, dalam sebuah catatan.

Bank Yunani dibiarkan mengandalkan dana darurat setelah bank sentral Eropa awal tahun ini membuka kemungkinan lembaga untuk menjaminkan obligasi pemerintah Yunani sebagai jaminan dalam pertukaran untuk pinjaman jangka pendek melalui operasi rutin dana ECB. Namun situasi saat ini malah mempercepat penarikan deposito ditambah dengan keputusan ECB pekan lalu untuk membekukan ELA, setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengejutkan para kreditur dengan memanggil opsi referendum untuk bailout, dengan sedikit pilihan yang tersisa selain menutup bank-bank dan memberlakukan kontrol modal menjelang referendum hari Minggutuntutan.

Itu berarti ECB menghadapi keputusan politik “apakah ECB ingin bergerak sesuai aturan atau memutuskan untuk menjaga semuanya seperti itu apa adanya (dalam arti melakukan pengetatan kondisi) agar tidak dituduh campur tangan dalam referendum,” Jenkins menulis Rabu.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*