Denyut Bursa Asia Pasifik, Indeks MSCI Naik 1,5% Untuk Pertama Kalinya Setelah Lima Hari Turun

Denyut Bursa Asia Pasifik, Indeks MSCI Naik 1,5% Untuk Pertama Kalinya Setelah Lima Hari Turun

Bursa-bursa saham di Asia Pasifik ditutup naik untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,5 persen menjadi 136,32 pada 05:27 di Tokyo. Ke 10 sektor yang ada di indeks ini ditutup menguat. Sampai kemarin indeks ini sedang menuju kemerosotan bulanan terbesar sejak Mei yang dipicu oleh data ekonomi China yang lebih lemah dari perkiraan.

Lira Turki melonjak terhadap dolar hari ini setelah bank sentral Negara ini menaikkan suku bunga bank lebih dari dua kali lipat. Hari ini pembuat kebijakan Federal Reserve akan mengakhiri pertemuan dua hari mereka.

Indeks Topix Jepang naik 2,6 persen setelah yen turun sebanyak 0,5 persen terhadap dolar. Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 1 persen dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,7 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,8 persen, sedangkan China Shanghai Composite Index naik 0,6 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,3 persen setelah data menunjukkan output industri nasional bulan Desember meningkat 3,4 persen dibandingkan November, kenaikan terbesar sejak Juni 2009. Indeks Straits Times Singapura turun 0,5 persen.

Sementara di Indonesia, menutup perdagangan hari ini, IHSG akhirnya berakhir menguat 75,70 poin atau naik 1,74% dari penutupan perdagangan kemarin ke level 4.417,35. Sementara Indeks LQ45 menguat 2,09% ke level 742,46. IHSG hari ini menyentuh nilai tertinggi di level 4.432,35 dan terendah di level 4.355,95.

Para pejabat Federal Reserve telah meneliti data ekonomi AS untuk menentukan waktu dan laju pengurangan untuk pembelian aset. Bank sentral, yang akan menyimpulkan hasil pertemuan dua hari mereka hari ini. Pada pertemuan bulan Desember lalu, Fed sudah memutuskan untuk mulai memotong pembelian obligasi bulanan sebesar $10 miliar menjadi $75 miliar.

Bank sentral Turki pada pertemuan darurat hari ini, menaikkan tarif repo menjadi 10 persen dari 4,5 persen. Keputusan ini  membuat lira langsung mengalami lompatan terbesar sejak 2008 dan mengalami penguatan terbesar terhadap greenback  di antara 24 pasar mata uang negara-negara berkembang lainnya.  

BlackRock Inc mengatakan langkah tersebut akan membantu memulihkan kepercayaan investor setelah kekalahan dalam mata uang negara-negara berkembang. Telah terjadi aksi jual sebesar $1.87 triliun pada saham global dalam seminggu terakhir ini.

Harga saham Honda Motor naik 3 persen menjadi ¥ 4.004. Toyota Motor Corp (7203), produsen mobil terbesar di Asia, naik 2 persen menjadi ¥ 6.136. Produsen elektronik Panasonic Corp naik 2,5 persen menjadi ¥ 1.235.

Harga saham Sharp Corp, pemasok panel untuk Apple Inc’s iPhone dan iPad, melonjak 7,9 persen menjadi 370 yen.

Atlas Iron melonjak 10 persen menjadi A $1,05. Perusahaan mengatakan mereka mengharapkan untuk pengapalan 10.2 juta -10.7 juta metrik ton besi pada tahun yang berakhir 30 Juni nanti, dibandingkan perkiraan Oktober tahun lalu diantara 9,8 juta dan 10,3 juta metrik ton.

Tencent Holdings Ltd (700), perusahaan Internet terbesar di Asia berdasarkan nilai pasar, naik 5,8 persen ke rekor tinggi dari HK $532 di Hong Kong.

Hengan International Group Co (1044 ) melonjak 6,9 persen menjadi HK $83,55. JPMorgan Chase & Co menaikkan rating pada saham menjadi overweight dari netral.

Di antara saham yang turun, Advantest tenggelam 4,4 persen menjadi ¥ 1.153 di Tokyo. Perusahaan ini memperkirakan kerugian bersih setahun penuh lebih dari 35,9 miliar yen, dibandingkan dengan sebelumnya  yang diproyeksikan sebesar ¥ 2.5 miliar.
(sp/JA/vbn)


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*