Defisit Perdagangan Jepang di Februari Naik Tajam Lampaui Perkiraan Analis

Defisit neraca perdagangan Jepang di bulan Februari lalu melebihi perkiraan para analis (19/3). Seiring dengan melemahnya yen, impor mengalami kenaikan tajam sehingga membuat pemulihan ekonomi di negara tersebut menjadi terhambat.

Defisit neraca perdagangan di bulan Februari mencapai angka 800 miliar yen atau setara dengan 7.9 miliar dollar AS. Angka defisit ini jauh melampaui estimasi yang hanya memperkirakan bahwa defisit akan berada di level 600 miliar yen. Impor di bulan Februari mengalami kenaikan sebesar 9 persen dari tahun sebelumnya. Sementara ekspor meningkat 9.8 persen.

Ekonomi Jepang diproyeksi akan mengalami kontraksi di kuartal kedua mendatang. Rencananya pemerintah Jepang akan menaikkan pajak penjualan di bulan April yang akan berimbas kepada penurunan konsumsi. Perdana Menteri Shinzo Abe berupaya untuk menyeimbangkan usaha untuk membangkitkan ekonomi sambil juga tetap mempertahankan kondisi keuangan yang berkesinambungan di Jepang.

Neraca perdagangan di Jepang telah mengalami defisit selama 20 bulan berturut-turut. Dampak lanjutan dari krisis nuklir paska gempa bumi dan tsunami telah mengakibatkan ketergantungan Jepang terhadap impor minyak mentah. Kondisi ini diperparah dengan melemahnya yen mengakibatkan nilai impor ke Jepang melonjak tajam.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*