CTRS Hanya Gayap 1 Proyek Tahun 2014, Saham Berpotensi Menguat Terus

Berita terbaru datang dari PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) yang pada tahun ini dikabarkan hanya menggarap satu proyek properti yang terletak di Jayapura, Papua. Proyek di Papua tersebut merupakan joint operation atau kerja sama dengan pihak pemilik lahan, sedang perseroan hanya bertindak sebagai operasional.

Proyek properti tersebut memiliki luas lahan 40 hektar dan menyasar segmen menengah atas. CTRS sengaja mengerem proyek ekspansi karena tingginya suku bunga bank yang dinilai memberatkan konsumen dan perseroan. Perseroan ikut menurunkan target pra-penjualan (pre-marketing) untuk tahun 2014 sebesar 31,25% menjadi Rp2,2 triliun dari tahun 2013 sebesar Rp3,2 triliun.

Adapun pengerjaan proyek di Papua tersebut nantinya akan menggunakan dana capex tahun 2014 yang mencapai Rp 1 triliun. Dana capex ini juga sesungguhnya menurun jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang capex nya mencapai sekitar Rp 2 triliun.

Secara fundamental, dapat dilihat bahwa CTRS selalu konsisten menunjukkan kinerja perusahaan yang terus membaik dari tahun ke tahun melalui kenaikan angka penjualan dan laba bersihnya. Dapat dilihat juga pada laporan arus kas operasional perusahaan hingga Q3 2013 masih menunjukkan kenaikan surplus sedangkan arus kas investasinya juga menunjukkan bahwa perusahaan masih agresif melakukan investasi. ROA dan ROE perusahaan juga cukup tinggi yaitu sebesar 5,06% dan 13,37%.

Dengan melihat kinerja keuangan CTRS tersebut maka aksi korporasi yang akan dilakukan oleh CTRS dirasa sebagai sebuah langkah tepat sebagai sebuah kesempatan untuk meningkatkan pendapatan dan laba bersih perusahaan pada jangka panjang.

Rilis informasi oleh manajemen CTRS, terlihat disambut baik oleh para investor. Terpantau pada hari ini (14/3), meski saham CTRS sempat dibuka melemah pagi tadi pada level 2.210, namun menjelang siang hari ini terlihat saham CTRS mulai menguat. Tercatat pada hari ini saham CTRS berhasil menyentuh level teringginya pada 2.245 dengan jumlah transaksi sebesar 4.552 lot.

Secara teknikal, saham CTRS sudah terlihat hampir menembus resistence-nya. Indikator MA 5 masih berada jauh diatas BB tengah. Stochastic masih menanjak ke level 95% memasuki area jenuh beli nya. Kemudian RSI sudah menembus area 70%. Indikator lain seperti ADX juga menunjukkan garis +DI berada diatas –DI. Hal ini turut mendukung analisis bahwa saham CTRS masih berpotensi menguat.

Dengan kondisi ini, diperkirakan harga CTRS akan menuju resistance pada level Rp 2.250, sementara support berada pada Rp 1.937. 

 

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*