Sprint Corp disebutkan tertarik untuk membeli pesaing utamanya dalam bisnis broadband di AS yaitu T-Mobile. Meksipun begitu, rencana tersebut kemungkinan akan menghadapi hambatan dari ketatnya pengawasan dari regulator telekomunikasi AS.
Dalam sebuah wawancara, Chairman Sprint, Masayoshi Son menjelaskan bahwa ia tidak memiliki perjanjian formal apapun dengan T-Mobile terkait dengan keinginan perusahaannya itu. Namun dia mengatakan kesepakatan akuisisi itu akan membantu Sprint mendapatkan tambahan kemampuan dalam skala besar untuk bersaing pemimpin pasar broadband AS, Verizon Communications.
“Kami ingin membuat kesepakatan itu terjadi, tetapi ada langkah-langkah dan rincian lain yang harus dikerjakan. Saat ini masih belum ada kesepakatan, namun siapa tahu kami memiliki peluang untuk membuat hal itu terjadi. Karena itu kami harus memberikan penawaran yang pas,” kata Son.
Son yang mulai memimpin Sprint setelah perusahaan lain miliknya, SoftBank Corp membeli perusahaan itu tahun lalu. Dia sebelumnya telah menunjukkan minatnya untuk menjalin kesepakatan lebih lanjut dengan T-Mobile.
“Bila Sprint mengakuisisi T-Mobile, maka kami dapat menjual teknologi jaringan telekomunikasi yang lebih baik dengan harga yang lebih murah untuk bersaing dengan Verizon dan AT&T. Saya ingin memiliki pertarungan nyata, bukan pertarungan semu,” tegas Son.
Sementara itu, tersiar kabar yang menyebutkan bahawa Sprint sudah mulai keluar dari SoftBank Corp. Dengan begitu, Son kemungkinan tidak akan memimpin Sprint ketika perusahaan itu lepas dari SoftBank Corp.
Seorang sumber dari Sprint menyebutkan, Son memang telah ingin mengakuisisi T-Mobile sejak saat ia membeli Sprint. Namun ia masih belum membahas rencana itu lebih jauh.
Rizki Abadi/Journalist at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Rimba Laut
Pic : wikipedia
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind