Bursa Shanghai Tutup di Zona Merah; Sektor Energi Terpukul

Bursa saham Shanghai mengakhiri perdagangannya Senin siang ini di teritori negatif (28/4). Bursa saham ditutup melemah dan indeks benchmark anjlok pada level paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang ada saat ini tidak akan berubah mengabaikan kabar bahwa pemerintah Tiongkok akan melakukan langkah-langkah lanjutan untuk membebaskan pergerakan mata uang yuan Tiongkok.

Sepanjang akhir pekan pengawas valuta asing di Tiongkok mengatakan bahwa pemerintah mulai mengendurkan control terhadap perusahaan-perusahaan skala besar untuk membantu membebaskan pergerakan nilai tukar yuan. Peraturan baru ini akan menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan domestik maupun asing.

Saham-saham dari sektor energy menjadi yang paling besar mengalami penurunan pada hari ini. Guanghui Energy anjlok nyaris sebesar 8 persen pada perdagangan hari ini. Yangquan Coal terpukul mundur sebesar 4 persen.

Indeks benchmark di bursa Tiongkok mengalami pergerakan yang melemah. Indeks komposit Shanghai ditutup melemah sebesar 33.03 poin atau 1.62 persen dan berakhir pada posisi 2003.49 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham Tiongkok pada sesi perdagangan selanjutnya akan cenderung mengikuti arahan dari bursa saham Eropa dan Wall Street. Pada perdagangan nanti malam bursa Wall Street akan menantikan arahan dari rilis data pending homes sales Amerika Serikat.

Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN                       

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*