BPS Laporkan Turunnya Volume Impor Minyak Mentah Dan Hasil Minyak

Dibanding Desember 2013, volume impor Indonesia Januari 2014 mengalami penurunan 5,79 persen (714,9 ribu ton). Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan volume migas sebesar 17,45 persen (788,5 ribu ton), walaupun volume impor nonmigas meningkat tipis sebesar 0,94 persen (73,6 ribu ton).

Penurunan volume impor migas dipicu oleh turunnya volume impor minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar 16,68 persen (211,9 ribu ton) dan 17,27 persen (498,6 ribu ton). Demikian dengan volume impor gas yang mengalami penurunan 21,59 persen (78,0 ribu ton).

Sementara itu volume impor Januari 2014 mengalami penurunan sebesar 2,52 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama dipicu oleh turunnya volume impor migas sebesar 11,59 persen (489,1 ribu ton). Sebaliknya volume impor nonmigas naik 2,45 persen (188,7 ribu ton).

Rata-rata harga agregat barang impor Indonesia secara total Januari 2014 mengalami peningkatan 2,44 persen terhadap Desember 2013.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh naiknya harga impor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 1,99 persen dan 0,19 persen. Sementara itu jika dibandingkan dengan Januari 2013, rata-rata harga agregat barang impor Indonesia turun 0,96 persen.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak turun tajam sekitar -6.91 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Januari sampai dengan pekan ini.
Nilai neraca perdagangan Indonesia Januari 2014 mengalami defisit sebesar US$0,43 miliar, disebabkan oleh besarnya defisit neraca sektor migas, yaitu sebesar US$1,06 miliar walaupun sektor nonmigas mengalami surplus sebesar US$0,63 miliar.

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*