Financeroll – Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Keuangan melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) berencana akan merekomendasikan kenaikan PPnBM terhadap ponsel pintar atau smartphone. Namun, rekomendasi tersebut memberikan dampak yang kurang baik bagi perdagangan di Indonesia.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, jikalau benar rekomendasi kenaikan PPnBM terhadap ponsel mewah atau smartphone, ditakutkan adanya penyelundupan barang mewah tersebut.
Sisi perdagangan lebih tinggi biaya dan kita khawatir penyelundupan semakin marak.
Rencana BKF untuk menaikkan PPnBM ponsel mewah diatas Rp 5 juta menjadi 20 persen. Kebijakan ini pun direncanakan untuk menekan banyaknya impor ponsel ke Indonesia, serta membuat perusahaan ponsel mampu berinvestasi di Indonesia.
Tapi perkembangan terakhir belum ada. Dikenakan sudah beberapa kali rapat ada pro kontra.
Diungkapkan sebelum merealisasikan PPnBM terhadap ponsel mewah atau smartphone itu, Kementerian Perdagangan akan terus menjalin koordinasi dengan BKF Kementerian Keuangan agar tidak terjadi kerugian terhadap konsumen lantaran adanya penyelundupan.
Kajian Kemendag sudah jelas menunjukkan potensi penyelundupan. Telepon bukan barang mewah lagi. Alat bekerja sekarang. Harus melihat fungsinya kembali.
—
Distribusi: Financeroll Indonesia
Speak Your Mind