Bisnis Malaysia Airlines Terganggu Pasca Hilangnya MH370

Satu bulan setelah Malaysia Airlines Flight 370 menghilang dalam perjalanan ke Beijing, maskapai ini mengatakan masih terfokus pada pemenuhan kebutuhan keluarga penumpang di Malaysia dan akan menunda penilaian pengaruh menghilangnya pesawat terhadap bisnis perusahaan saat ini.

“Fokus utama kami sekarang adalah mengurus keluarga dalam hal kebutuhan emosional dan juga kebutuhan keuangan mereka di Malaysia. Adalah penting bahwa kita memberikan jawaban yang pasti bagi mereka,” kata Ahmad Jauhari Yahya, CEO Malaysian Airlines.

Komentar Ahmad ini dibuat setelah sebuah kapal pencari pesawat asal Cina telah mendeteksi sinyal ping di Samudera Hindia selatan yang sesuai dengan frekuensi sinyal yang dari kotak hitam pesawat. Sayangnya, masih belum bisa dipastikan apakah sinyal itu benar-benar dari kotak hitam pesawat atau bukan.

Ahmad mengatakan, Malaysia Airlines sedang mencoba untuk mengambil pelajaran dari insiden ini. Terkait dengan ancaman jatuhnya bisnis pasca menghilangnya MH370, ia yakin perusahaannya bisa mulai memperbaiki citra dan kembali ke pasar untuk mempromosikan dirinya.

“Kami akan berkonsultasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk kembali ke bisnis penerbangan seperti biasa. Saat ini kami masih menjalankan sebuah perusahaan penerbangan, kita masih memiliki tiket untuk dijual, dan kita masih kru untuk melayani penerbangan,” ujar Ahmad.

Meskipun begitu, Ahmad tidak memungkiri kalau setelah Flight 370 menghilang, Malaysia Airlines terus mengalami penurunan penjualan tiket. Namun, menurutnya penurunan ini lebih disebabkan karena adanya penundaan promosi iklan.

Analis penerbangan mengatakan, mereka Malaysia Airlines akan kehilangan pangsa pasar lebih banyak setelah hilangnya pesawat itu. Setelah Malaysia Airlines dan pemegang saham memutuskan untuk memfokuskan kembali perhatian mereka pada operasi bisnis, maskapai ini bisa merespon dengan meningkatkan tingkat layanan in-flight yang lebih baik dibanding pesaingnya yaitu AirAsia.

Namun, ini bukanlah perkara gampang bagi Malaysia Airlines, mengingat pangsa pasar mereka juga sudah sebelum MH370 menghilang. Malaysia Airlines telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah keuangan dengan memotong rute yang tidak menguntungkan seperti ke AS, Afrika Selatan, dan Buenos Aires. Namun, dengan kejadian hilangnya MH370, Malaysia Airlines bisa mendapat sejumlah masalah baru.

“Kami sudah mengasuransikan pesawat secara memadai untuk menutupi kerugian keuangan akibat menghilangnya Flight 370. Saat ini saya tidak ingin mengomentari adanya tindakan hukum yang berasal dari keluarga penumpang atau awak yang merasa dirugikan karena kejadian itu.K ami tahu apa yang perlu kami lakukan,” tegas Ahmad.

Sementara itu, pemerintah Malaysia mengatakan akan menunjuk tiga kelompok peneliti dan telah meminta beberapa negara termasuk AS dan China untuk membantu dalam penyelidikan menghilangnya MH370.

Menurut Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein, para peneliti akan memeriksa berbagai indikator kelaikan pesawat seperti, catatan pemeliharaan pesawat, intensitas operasi, yang melibatkan perekam penerbangan dan meteorologi, dan faktor manusia yang meliputi psikologi dan kelangsungan hidup para kru penerbangan.

 

 

Rizki Abadi/journalist/VM/VBN-wsj
Editor : Jul Allens
image : wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*