Berencana Terbitkan Obligasi 500 Miliar, LCGP Masih Jenuh Beli

Berencana Terbitkan Obligasi 500 Miliar, LCGP Masih Jenuh Beli

PT Eureka Prima Jakarta (LCGP) sebelumnya telah menyatakan bahwa akan melakukan akuisisi kepemilikan atas saham Apartemen Senopati Penthouse yang dimiliki oleh PT Senopati Aryani Prima, senilai Rp.325miliar. Manajemen LCGP mengatakan bahwa proses finalisasi sedang berlangsung dan direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Nantinya, LCGP atau melalui anak usaha yang bakal dibentuk akan menjadi pemegang saham mayoritas dari Apartemen Senopati Penthouse. Dana akuisisi dilansir akan berasal dari beberapa bank dan private equity fund.

Lebih lanjut, manajemen mengungkapkan bahwa proyek tersebut akan menambah pendapatan perseroan kurang lebih sebesar Rp250 miliar pada tahun 2014. Rencananya manajemen LCGP akan menggelar RUPSLB sebelum bulan Juni 2014 guna mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen perseroan atas rencana akuisisi itu.

Selain berita diatas, hal lain yang juga perlu dijadikan perhatian adalah ternyata LCGP berencana akan menerbitkan obligasi sebesar Rp500 miliar pada semester kedua 2014. Adapun dana hasil obligasi akan digunakan untuk pengembangan beberapa proyek perseroan, seperti Central Business District (CBD) di Jakarta Timur. Jadi, ke depannya proyek ini dapat memberikan dampak positif ke penjualan perseroan secara konsolidasi.

Proyek ini merupakan proyek  jangka panjang, dan project value-nya sekitar Rp12 triliun, mungkin habis selama 10 tahun ke depan. Perseroan dalam tahap awal akan mengucurkan dana sebesar Rp3 triliun di semester pertama 2014 untuk pembangunan proyek tersebut. Tahap pertama yaitu lot A seluas seluas 3,8 hektare akan dikerjakan dan lot A terdiri dari 8 tower, empat apartemen dan selebihnya perkantoran serta hotel.

Jika melihat laporan keuangan LCGP, tercatat bahwa selama beberapa tahun terakhir ini LCGP terus mengalami kerugian. Hingga kuartal-III 2013, tercatat perusahaan merugi sebesar Rp 253 milyar, setelah padaa kuartal sebelumnya berhasil mencatat keuntungan sebesar Rp 108 milyar. Dari segi pendapatan memang LCGP terus tunjukkan peningkatan dibanding kuartal sebelumnya, naik 49, 7 persen menjadi Rp 8,689 trilyun pada Q3-2013.

Hingga Q3-2013, terlihat bahwa perusahaan masih memiliki hutang jangka panjang senilai Rp 997 milyar dan rasio atas asset dan modalnya menunjukkan posisi negatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa manajemen belum mampu mengoptimalkan sumber daya perusahaan dengan baik. Kondisi laba yang terus tercatat defisit dan rasio yang masih negative harus menjadi perhatian utama bagi manajemen untuk memperbaiki kinerja keuangannya sebelum menerbitkan obligasi.

Meski demikian, dari lantai bursa hari ini (26/2), terpantau transaksi atas saham LCGP cukup ramai mencapai 509.438 lot saham yang diperdagangkan. Hingga saat berita ini ditulis, tercatat bahwa saham LCGP sempat berada di level terendah yaitu 442, setelah sebelumnya ketika dibuka berada pada posisi yang sama dengan saat penutupannya di 445 basis poin.  

Secara teknikal, LCGP terpantau sudah berada pada masa jenuh beli dimana indikator stochastic sudah berada di level 93%, dan RSI berada pada level 86% atau berada di posisi jenuh beli. Namun indikator MACD terpantau masih mengalami penguatan. dengan posisi jenuh belinya, diperkirakan harga akan bergerak terbatas di kisaran support 426 hingga resistance 450.

Stephanie Rebecca/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*