Beban Pokok Pendapatan Waskita Karya Meningkat, Saham Terpantau Konsolidasi

Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) membukukan pertumbuhan laba bersih 24,26%. Pertumbuhan tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan serta terkendalinya pertumbuhan sejumlah beban. Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2014, laba bersih BUMN konstruksi itu tercatat Rp6,76 miliar, naik dari Rp5,44 miliar pada kuartal I/2013.

Adapun pendapatan naik 8,07% menjadi Rp1,03 triliun dari Rp957,38 miliar. Beban pokok pendapatan naik 7,6% menjadi Rp924,08 miliar dari Rp858,78 miliar. Sehingga laba kotor perseroan naik 12,11% menjadi Rp110,53 miliar dari Rp98,59 miliar.

Pada kuartal I tahun ini, perseroan juga mencatatkan pendapatan bersih ventura bersama konstruksi sebesar Rp13,55 miliar, yang melonjak 1.629% dari sebelumnya Rp785,04 juta. Akibatnya laba kotor setelah ventura bersama naik 24,85% menjadi Rp124,08 miliar dari Rp99,38 miliar.

Beban usaha, yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi, naik tipis 8,34% menjadi Rp54,94 miliar dari Rp50,71 miliar. Sehingga laba usaha naik 16,1% ke Rp55,59 miliar dari Rp47,88 miliar.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari ini, Selasa (29/4/14), saham WSKT dibuka turun 5 poin di level 750. Dan setelah itu pergerakannya dikisaran 745-755. Volume awal perdagangan saham WSKT mencapai 17 juta lot saham dan terus bertambah.

Melihat indikator teknikal, harga saham WSKT terus mengalami pelemahan sejak awal bulan ini, namun saat ini mulai terlihat akan terkoreksi. Dimana saat ini indikator MA terus bergerak menukik turun menuju bolinger band bawah dan candle bergerak turun yang telah menembus BB bawah. Selain itu indikator stochastic saat ini harga berada dalam zona jenuh beli.

Sementara itu indikator ADX bergerak menguat mendukung pelemahan yang terlihat dari -DI yang bergerak naik di level 23, hal ini menunjukan pelemahan WSKT akan berlanjut walau akan sempat terkoreksi naik. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan di level support Rp 678 hingga resistance Rp 817.

 

Regi Fachriansyah / Equity Analyst at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allen

 


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*