BBTN Terbitkan Obligasi 6T Untuk CAR, Sahamnya Ramai Dilirik Investor

BBTN Terbitkan Obligasi 6T Untuk CAR, Sahamnya Ramai Dilirik Investor

Setelah sebelumnya, permintaan kepada pemerintah untuk menurunkan target rasio pembagian dividen (dividend payout ratio) menjadi 20% tidak direstui, akhirnya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), memutuskan untuk mencari utang senilai Rp6 triliun. Opsi pendanaan tersebut dilakukan dengan menerbitkan dua skema pendanaan berupa sekuritisasi senilai Rp4 triliun dan obligasi subdebt senilai Rp2 triliun.

Manajemen BBTN mengatakan opsi pendanaan tersebut direncanakan untuk pengembangan perseroan sehingga rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tetap terjaga. Surat utang tersebut juga akan digunakan sebagai sumber pendanaan jangka panjang bagi perseroan. BBTN berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efektif Beragun Aset (KIK EBA) senilai Rp3 triliun, yang kemudian akan ditingkatkan menjadi Rp4 triliun. Penerbitan sekuritisasi tersebut ditargetkan akan dilakukan pada akhir semester I/2014 atau awal semester II/2014.

Hingga saat ini, perseroan masih belum memutuskan underwriter dan rencana waktu yang tepat atas penerbitan kedua opsi pendanaan obligasi itu. Kajian yang mendalam masih dilakukan agar lebih menguntungkan.

Ditengah menjajaki pencarian dana melalui pasar modal sebesar Rp6 trilyun di tahun 2014, manajemen masih tetap optimis dengan memproyeksikan perolehan laba bersih sebesar Rp1,92 trilyun hingga Rp2 trilyun di tahun 2014. Ini artinya target laba bersih tahun ini lebih tinggi 23 persen sampai 28 persen dari realisasi laba besih tahun buku 2013 yang mencapai Rp1,56 trilyun. Hingga saat ini perusahaan masih fokus pada penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR).

Menilik laporan keuangan BBTN tahun fiscal 2013 yang sudah rilis, trelihat bahwa memang pada tahun tersebut BBTN mencatat kenaikan atas laba dan pendapatannya. Terpantau juga bahwa asset berupa kas dan setara kas juga menunjukkan peningkatan pada tahun 2013, demikian juga dengan ROA dan ROE nya yang masing-masing tercatat 1,19 persen dan 13,52 persen.

Terkait aksi korporasi perusahaan yang akan mencari tambahan dana dengan opsi utang, maka hal ini dirasa cukup relevan dilakukan dengan melihat kemampuan perusahaan yang terus menunjukkan kekuatannya di dunia perbankan.

Dari lantai bursa kemarin  (26/2), terpantau bahwa harga saham BBTN setelah sempat dibuka menurun 1,38 persen menjadi 1065 basis poin dibandingkan dengan saat penutupan hari sebelumnya, saat ditutup harga saham menguat hanya 15 poin hanya  di level 1095. Terlihat juga bahwa transaksi atas saham BBTN cukup ramai pada bursa hari ini mencapai 41,5 juta lot saham yang diperdagangkan.

Secara teknikal pada perdagangan hari ini BBTN yang dibuka anjlok akhirnya mampu berbalik. Indikator RSI menunjuka pola reversal dengan meningkat di area tengah. Sementara MACD dan stochastic masing masing masih bergerak datar. Dengan kondisi ini diperkirakan harga masih akan bergerak terbatas pada area support 1040 hingga resistance 1130. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*