Batalkan Akuisisi Saham Asing, ENRG Alami Downreversal

Batalkan Akuisisi Saham Asing, ENRG Alami Downreversal

Rencana akuisisi 49% saham EMP International (BVI) Ltd (EIBL) oleh PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dipastikan batal. Kepastian itu disampaikan ENRG publik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/2).

ENRG menyatakan tidak jadi menyelesaikan akuisisi terhadap perusahaan tersebut. Pasalnya, perjanjian jual beli bersyarat atau share sale and purchase agreement (SPA) antara Owen Holding dengan anak perusahaan ENRG telah kedaluwarsa pada 31 Oktober 2013 silam.

Selai itu, kondisi pasar saham saat ini tak kondusif untuk menggelar rights issue. Dalam prospektus yang dirilis 2 Agustus 2013, ENRG berniat menerbitkan 20.981.989.426 saham seharga Rp 140 per saham dan berpotensi meraup dana Rp 2,94 triliun.

Pada 15 September 2013, ENRG menurunkan harga rights issue menjadi Rp 120 per saham, dengan asumsi perolehan Rp 2,52 triliun. Dana tersebut rencananya akan digunakan ENRG untuk mengakuisisi 49% saham EIBL dari Owen Holdings.

Namun, pada 17 September 2013, ENRG memang menyatakan menunda rights issue hingga batas yang belum ditentukan. Rencana rights issue ENRG memang belum mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sedikit informasi total kas ENRG per kuartal III tahun ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga 251% jika dibandingkan dengan kas perusahaan pada tahun sebelumnya. Perusahaan membukukan kas sebesar US$ 123.20 dan total asset perusahaan tercatat US$ 2.20 miliar. Total utang perusahaan pada kuartal III tahun ini tercatat US$ 1.3 miliar.

Jika dilihat dari laba rugi perusahaan pada kuartal III 2013, tampaknya kinerja perusahaan dalam area yang cukup positif. Penigkatan kinerja perusahaan terlihat dari penigkatan revenue perusahaan menjadi US$ 576.96 juta dari tahun lalu US$ 434.56 juta. Hal tersebut didorong dengan menurunya beban usaha hingga 16% jika dibandingkan dengan tahun lalu dikuartal yang sama. Sehingga laba bersih juga ikut meroket drastis menjadi US$ 214.22 juta dari tahun lalu yag hanya US$ 21.25.

Di kuartal III 2013 total asset ENRG sebesar US$ 2.20 miliar dan kas peusahaan tercatat US$ 123.20 juta. Rasio utang terhadap modal perusahaan sebesar 64%. Dimana jika dilihat dari kas perusahaan pada tahun ini hanya sebesar hanya sebesar US$ 123.20 juta. Seharusnya perusahaan melakukan penyetopan atas pinjaman untuk mengurangi resiko gagal bayar.

Dari pergerakan ENRG dilantai bursa pada perdagangan saham hari ini (26/2/14) terpantau aktif. Meski dibuka tetap pada level 97 , setelah itu ENRG terus bergeriliya namun cenderung sideways di kisaran 95-97. Dengan volume perdagangan cukup ramai yakni sudah memperdagangkan 15 juta lot saham.

Secara teknikal, ENRG mulai mengalami fase downreversal dimana harga yang terus menguat sejak 11 febuari lalu, mulai mengalami penurunan dalam 2 hari terakhir. Indikator MACD mulai tunjukan pergerakan yang mendatar di area positif, stochastic mulai mengalami penurunan, dan RSI bergerak melemah berusaha keluar dari area jenuh beli di level 71%. Melihat kondisi saat ini diperkirakan harga akan mengalami penurunan menuju level support 90 sementara untuk level resistance berada pada 97. 

Regi Fachriansyah/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research
Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*