Bank Nobu Cetak Laba Rp3,25 Miliar


shadow

Financeroll – PT Bank National Nobu Tbk (Bank Nobu) mencetak laba bersih sebesar Rp 3,25 miliar pada kuartal I-2015, tumbuh 30,52% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,49 miliar. Pada semester II-2015, perseroan berencana menggarap layanan wealth management sebagai strategi untuk mencapai target laba bersih tahun ini sebesar Rp 26 miliar.

Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan mengatakan, saat ini net interest income masih mendominasi perolehan laba perseroan dengan nominal Rp 39,64 miliar. Untuk itu, pada semester II-2015 Bank Nobu berencana meluncurkan layanan wealth management guna meningkatkan pendapatan nonbunga (fee based income).

Saat ini, porsi fee based income perseroan sekitar 7% terhadap pendapatan non interest income yang sebesar 3,61 miliar. “Kami sudah memasukan rencana ini dalam rencana bisnis bank (RBB). Untuk itu, kami akan mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kuartal III-2015. Kalau sesuai rencana, kami berharap dapat meluncurkan layanan wealth management pada kuartal IV, tetapi semua tetap kembali pada perolehan izin,” ujar dia di sela acara paparan kinerja Bank Nobu di Jakarta.

Terkait wealth management, Suhaimin mengungkapkan, perseroan berencana memasarkan produk seperti reksa dana dan bancassurance. Dalam kajian Bank Nobu, perseroan akan menggandeng dua perusahaan asuransi jiwa sebagai rekanan bancassurance. Namun, ia belum dapat mengungkapkan nama perusahaan asuransi mana tersebut. “Kendati demikian, kami merencanakan kalau produk wealth management nanti dapat di-bundling dengan produk tabungan, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan porsi CASA (penghimpunan dana murah),” jelas dia.

Pada kuartal I-2015, beban operasioal terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan tercatat di level 96,67%. Menurut Suhaimin, deposito masih mendominasi dana pihak ketiga (DPK) Bank Nobu dengan porsi 63,15%. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, deposito mencapai Rp 2,93 triliun, giro Rp 1,29 triliun, dan tabungan Rp 414 miliar pada akhir Maret 2015.

Porsi CASA Bank Nobu mencapai 36,85%. Suhaimein mengatakan, perseroan akan menjaga CASA di kisaran 40%. Perseroan melalui RBB 2015 sebenarnya telah memasukkan rencana untuk menjalankan program layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai). Tetapi, ia belum dapat menjelaskan bentuk sistem yang akan digunakan Bank Nobu terkait Laku Pandai tersebut.

Sampai akhir Maret 2015, net interest margin (NIM) Bank Nobu di level 3,08%, sedikit tergerus dari posisi pada kuartal I-2014 sebesar 3,78%. “Kendati demikian, kami sudah menurunkan suku bunga deposito. Untuk itu, saat ini (Mei 2015) cost of fund kami sudah menurun sekitar 50 basis poin (bps). Sejalan dengan hal itu, dari sisi NIM juga mulai membaik sekitar 50 bps,” ungkap dia.

Saat ini, total aset perseroan mencapai Rp 6,07 triliun, tumbuh 33,11% dibanding posisi kuartal I-2014 yang mencapai Rp 4,56 triliun. Bank Nobu mencatatkan penyaluran kredit sampai bulan ketiga tahun 2015 tumbuh 59,87% menjadi Rp 2,51 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 1,57 trilun. Porsi penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perseroan sebesar 31,67%. Sementara itu, debitor UMKM tercatat 61,87% dari total debitor Bank Nobu.

“Untuk kredit, kami memang ingin fokus di UMKM. Sejauh ini, sektor yang banyak dibiayai oleh perseroan untuk segmen UMKM adalah perdangangan dan manufaktur dengan porsi sekitar 60%. Kami belum berencana menyasar penyaluran kredit terhadap segmen mikro,” papar dia.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) baik gross maupun net Bank Nobu dalam posisi 0%. Adapun loan to deposit ratio (LDR) Bank Nobu tercatat 54,42%. “Terkait LDR, dengan ekspansi kami hingga akhir tahun 2015 diproyeksikan sekitar kisaran 65-67%. Posisi capital adequacy ratio (CAR) kami 43,29%, jadi masih cukup untuk ekspansi kredit,” ujar Suhaimin.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*