Bangun Power Plant, Saham AKRA Koreksi teknikal

Distributor BBM Pertamina, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tahun ini akan banyak menggenjot segmen pendapatan berulang. Perseroan tahun ini telah selesai membangun sebuah kawasan industri di wilayah Gersik, Jawa Timur.

Tak sampai disitu saja, di dalam kawasan industri terintegrasi yang bernama Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) itu, juga akan dibangun sebuah pembangkit listrik. Nampaknya tahun ini perseroan akan mengurangi ketergantungan dari pendapatan distribusi BBM yang memberi kontribusi hingga 79,1% dari total pendapatan AKRA di tahun 2013 dengan menambah pendapatan dari segmen penjualan lahan dan bisnis power plant yang sedang dijajaki.

Rencananya, pada semester 2 tahun ini AKRA akan mulai pasarkan lahan industri seluas 200 hektar di wilayah Gersik. Selain mendulang uang dari penjualan lahan industri, AKRA juga akan mengeruk uang dari pembangkit listrik yang rencananya akan di bangun perseroan untuk meningkatkan nilai tambah lahan industri tersebut.   

Jika melihat laporan keuangan di 2013, AKRA hanya mampu catatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,06%. Hal ini sangat jelas disebabkan karena perseroan yang terlalu bergantung pada pendapatan distribusi BBM yang pada tahun lalu hanya tumbuh sebesar 2,17%. Hal ini menunjukan bahwa perseroan perlu segera lakukan trobosan untuk mengejar pertumbuhan di tahun 2014 ini.

Di bursas saham, hari ini AKRA bukukan koreksi yang cukup dalam. Harga hari ini dibuka pada level Rp 5.050 atau melemah sebesar 25 poin dari level penutupannya kemarin. bahkan hingga berita ini dibuat, AKRA sudah menyentuh level terendahnya pada Rp 4.940.

Secara teknikal, AKRA saat ini lanjutkan koreksi yang telah terjadi sejak perdagangan kemarin. posisi pembukaan yang masih terlalu jauh di atas level indikator MA5 membuat harga saham AKRA hari ini kembali mengalami tekanan. Namun demikian, level harga yang masih berada dalam jalur penguatan, diperkirakan akan kembali membawa harga melaju setelah fase koreksi berakhir.  Dengan kondisi ini, diperkirakan harga akan bergerak menuju support Rp 4.900 sebelum akhirnya kembali menguat menuju resistance Rp 5.300. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research/VM/VBN

Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*