Bagaimanakah ExxonMobil Naikkan Produksi Migasnya?

Bagaimanakah ExxonMobil Naikkan Produksi Migasnya?

Exxon Refinery Baytown

FinanceRoll- Laporan Keuangan� ExxonMobil (NYSE: XOM) pada kuartal empat menggarisbawahi tentang perjuangan perusahaan minyak raksasa ini dalam meningkatkan produksi minyak dan gasnya, yang merosot 1.8% dari kuartal keempat tahun sebelumnya. Walaupun Exxon memiliki sejumlah proyek raksasa yang dijadwalkan untuk beberapa tahun kedepan, apakah mereka mampu untuk memenuhi 2-3% tingkat pertumbuhan produksi tahunan yang sedang  mereka targetkan?

Menagapa produksi Exxon merosot

Di luar faktor pembelanjaan di bidang eksplorasi minyak dan beberapa proyek tahun lalu yang memakan US$.42.5 milyar, pendapatan hulu kuartal empat Exxon menurun 13% atau sekitar US$.976 milyar, sementara pendapatan global perusahaan tersebut yang turun sebanyak 15% tahun lalu menjadi US$.8.4 milyar, atau US$.1.91 per lembar sahamnya, menurun dari US$.10 milyar, atau sekitar US$.2.20 per lembar sahamnya.

Perusahaan tersebut mengutip bahwa faktor output yang lebih rendah dari perkiraan di lahan operasi Kanada dan Kazakhstan sebagai dua faktor utama dibalik penurunan produksi minyak dan gas mereka. Masalah peralatan mencegah proyek pengolahan lahan minyak Kearl miliknya di Kanada untuk mencapai tingkat kapasitas produksi maksimal sekitar 110.000 barel per hari, sementara operasinya di Kazakhstan terhambat oleh kebocoran pipa kilang minyak.

Masalah-masalah tersebut diatas menjadi ganjalan -bahkan untuk perusahaan sekaliber- Exxon yang terkenal dengan alokasi modalnya yang luar biasa, ahli di dalam efisiensi manajemen proyek – tidaklah kebal dari masalah keterlambatan jadwal proyek. Dan ditinjau dari rencana perusahaan tersebut untuk terus mengeluarkan biaya pada proyek-proyek yang secara teknis sangat kompleks di seluruh dunia untuk lima tahun ke depan, sejumlah hambatan dan hal-hal mengganggu lainnya yang tidak diharapkan akan kembali menambah beban kapasiatas produksi minyak dan gas mereka.

Bisakah Exxon meningkatkan kapasitas produksinya?

Tetap saja, Exxon yakin bahwa mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi minyak dan gas yang mereka targetkan 2-3% sebagai tingkat pertumbuhan kapasitas produksi tahunan untuk lima tahun kedepan. Didalam wwawancara konferensi pers mengenai laporan pendapatan kuartal keempatnya, manajemen Exxon menyebut proyek Kearl (proyek pasir minyak mereka), yang ekspansinya sekarang telah mencapai 70%, dan proyek gas alam cair di Papua New Guinea, yang akan dimulai tak lama lagi, sebagai kunci utama tingkat pertumbuhan produksi.

Pelaksanaan operasionalnya di AS, dimana perusahaan tersebut berencana untuk menambah lebih banyak anjungan sumur minyak di lembah Permian, Texas dan terus mengembangkan lahannya di North Dakota dan Oklahoma, serta peluang yang tidak konvensional di Argentina, Rusia dan Tanzania juga diharapkan  untuk dapat memberikan kontribusi terhadap tingkat pertumbuhan produksi. Tapi disamping tingkat optimisme Exxon yang tinggi, masih ada sejumlah alasan lain yang membuat pasar menjadi skeptis.

Pertama, perusahaan tersebut akan kehilangan sejumlah kapasitas produksi yang cukup berarti di Uni Emirat Arab, yang diperkirakan sekitar 150.000 barel per hari secara tahunan, setelah kontrak patungannya untuk mengeksplorasi di lahan minyak lepas pantai Abu Dhabi berakhir bulan ini. BP (NYSE: BP), Royal Dutch Shell (NYSE: RDS-A), dan Total (NYSE: TOT), yang masing-masing juga memegang sekitar 9.5% saham di perusahaan patungan yang mengembangkan lahan minyak Abu Dhabi tersebut juga akan mengalami hal yang sama.

Kedua, pengurangan dalam tingkat produksi gas alam di lahan minyak Groningen, Belanda, yang juga lahan gas alam terluas di Eropa barat, karena kekhawatiran bahwa produksi gas alam dapat mengakibatkan getaran gempa, juga ikut berperan dalam penurunan kapasitas produksi mereka. Exxon, yang mengoperasikan lahan minyak patungan sebesar 50-50% dengan Shell, akan mendapatkan penurunan tingkat produksi tahunannya di Groningen dari 53.8 milyar meter kubik (mmk/bcm) di tahun lalu menjadi sekitar 42.5 milyar meter kubik di tahun ini dan di tahun-tahun mendatang.

Terakhir, keputusan terakhir Exxon untuk menjual 25% sahamnya di lahan minyak West Qurna 1 di Irak kepada PetroChina (NYSE: PTR), produsen minyak dan gas terbesar dari Cina, juga mengurangi tingkat kapasitas produksi mereka. Menimbang lahan minyak tersebut memproduksi sebanyak 600.000 barel minyak per hari, tingkat kapasitas produksi bersih Exxon akan terpangkas dari 360.000 barel per hari menjadi 210.000 barel per hari, sedangkan sahamnya di lahan tersebut merosot dari 60% menjadi 35%.

Garis Besarnya

Seperti yang anda lihat, bahkan untuk perusahaan yang telah sangat teratur sekelas Exxon, meningkatkan tingkat kapasitas produksi minyak dan gas bumi akan menjadi tantangan yang selalu berkesinambungan, terutama karena peelaksanaan tingkat resiko yang dihubungkan dengan proyek-proyek baru yang masih terus menyerap modal dan secara teknis sangat kompleks. Di sisi lainnya, investasi perusahaan raksasa tersebut di sejumlah proyek jangka panjang semacam Kearl dan proyek-proyek LPG-nya di beberapa penjuru dunia akan membantu mengurangi tingkat penurunan dan menyediakan suatu garis besar kapasitas produksi yang stabil.

Ditinjau dari konsistensi Exxon dalam menghasilkan tingkat pengembalian pendapatan investasi modalnya dan investasi-investasinya yang luas di bidang pengolahan LPG –daerah prima untuk pertumbuhan yang cepat selama dekade berikut- saya pikir Exxon masih merupakan perusahaan yang cukup menarik untuk terus berproduksi dalam jangka panjang. Selain itu, meskipun terdapat kenaikan tajam dalam harga sahamnya selama beberapa bulan terakhir terutama karena pernyataan Warren Buffet sebagai pemegang saham utama di perusahaan itu, saham-saham Exxon masih diperdagangkan sekitar 12.4 kali tingkat laba kedepan –yang secara signifikan lebih rendah dibanding pendapatan rata-rata jangka panjang mereka sejumlah 15.6 kali disekitar periode 1995–2013.

Peta bisnis produksi energi sedang berubah secara radikal saat ini. Ekspor minyak dari Amerika terus meningkat karena negara itu beruntung sebagai negara dengan kemandirian energinya. Dan terdapat suatu perusahaan terdepan yang sedang bersiap untuk membuat para investornya menjadi kaya. Warren Buffet telah memberikan komitmennya, andapun bisa.

Sumber: fool.com

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


(Sumber : http://financeroll.co.id/feed/ )

Speak Your Mind

*

*