Akuisisi Axis Berpotensi Merugikan Negara, Penguatan EXCL Masih Panjang

Akuisisi Axis Berpotensi Merugikan Negara, Penguatan EXCL Masih Panjang

Berbagai pertanyaan muncul ketika melihat proses akuisisi PT XL Axiata Tbk (EXCL) terhadap PT Axis Telekom Indonesia. Pasalnya, transaksi ini diperkirakan dapat merugikan negara hingga Rp. 3,14 triliun. Perpindahan spectrum frekuensi yang langsung diambil alih oleh XL dikuatirkan dapat menimbulkan kerugian bagi negara.

Selain menimbulkan kerugian, pemindahan spectrum frekuensi milik Axis kepada XL tanpa proses lelang juga melanggar undang-undang. Berdasarkan pasaal 33 ayat 1 undang-undang telekomunikasi no.36/1999, dikatakan bahwa penggunaan spectrum frekuensi radio wajib mendapatkan izin pemerintah. Hal ini diatur karena frekuensi merupakan aset negara dan merupakan sumber daya yang terbatas.   

Posisi Axis sebagai perusahaan lokal yang memegang jatah frekuensi dari pemerintah akan diambil alih oleh XL yang saat ini merupakan entitas anak dari perusahaan telekomunikasi asal Malaysia Axiata Group Bhd. dengan demikian dikuatirkan akuisisi ini hanya akan memberi keuntungan pada induk usaha XL tersebut.

Di luar masalah eksternal, dari segi internal perusahaan sendiri juga menimbulkan masalah, EXCL dikabarkan melirik opsi untuk menjual sejumlah tower yang dimilikinya demi lancarkan akuisisi ini, selain itu, perusahaan yang pada tahun 2013 ini masih mengalami penurunan laba juga dikabarkan akan mendapatkan tambahan pinjaman dari induk usahanya untuk proses akuisisi tersebut. Rasio utang yang sudah mencapai angka 120% terbilang cukup menghawatirkan jika perseroan berniat untuk kembali menambah jumlah utang untuk lakukan akuisisi ini.

Kinerja keuangan selama tahun 2013 menunjukan penurunan efisiensi yang cukup signifikan. Nilai ROA & ROE turun dalam ke level 2,49% dan 6,75% dimana pada tahun 2013 dapat mencapai 7,80% dan 17,99%. Dengan kata lain, peningkatan nilai aset dan ekuitas tidak menghasilkan laba se maksimal tahun sebelumnya. terbukti dari laporan keuangan tahun 2013, perolehan laba EXCL turun hingga 57%.

Dengan menurunnya kinerja perseroan dan masih beratnya langkah akuisisi, menimbulkan tekanan pada harga saham EXCL. pada perdagangan hari ini EXCL dibuka pada level Rp. 4.495 dan hinga berita ini dibuat harga sudah lanjutkan pelemahan ke Rp. 4.430.

Secara tenknikal EXCL berada dalam masa downtrend dan belum juga terlihat potensi untuk rebound. Indikator teknikal juga menunjukan potensi pelemahan pada harga dimana MACD terus merosot di area negatif, stochastic bergerak mendatar di area jenuh jual, dan RSI terus melemah menuju level 30%.

Hari ini harga menembus support di kisaran Rp. 4.485-4.490 dan diperkirakan akan terus mengalami pelemahan menuju support selanjutnya pada Rp. 4.400. sementara untuk level resistance saat ini diperkirakan berada pada level Rp. 4.540. 

 

Adam Nugroho/Junior Analyst Equity Research at Vibiz Research

Editor: Jul Allens


(Sumber : http://vibiznews.com/feed/ )

Speak Your Mind

*

*