Akhir Pekan, IHSG Cenderung Melemah

shadow

idx65Financeroll – Pada akhir pekan  ini diperkirakan IHSG mixed dengan potensi untuk bergerak flat dalam trading range 5,201 – 5,243. Jika dilihat dari data mingguan, IHSG telah mempunyai level support mingguan berada di kisaran standar deviasi +1 dari MA20 weekly di kisaran 5,109. Saat ini saham yang dapat diperhatikan antara lain INCO, rencana Filipina untuk melakukan  ekspor  ban diperkirakan akan membantu penguatan harga nickel sehingga dapat membantu penguatan harga saham ini.

Jika IHSG  diperdagangkan di atas EMA 200 hari. Indeks menguat dan membentuk all time high di 5.232 pada sesi pertama perdagangan kemarin dan ditutup pada level 5.205 atau turun -18 poin (-0,36%). Indikator RSI di area 50%, potensi rally lanjutan masih terbuka.

Pada perdagangan hari Kamis (4/9), IHSG ditutup melemah 18 poin (-0.36%) hingga ditutup di kisaran level 5,205, tertahan pada level standar deviasi +1 dari MA20 daily yang pada saat ini di kisaran 5,201. Investor asing melakukan pembelian bersih Rp 155 miliar. Penyumbang penurunan terbesar adalah saham ASII, UNTR, UNVR, LPPF,  dan BBRI.

Dari dalam negeri, pemerintah akan mempermudah syarat pengajuan fasilitas pembebasan pajak untuk masa tertentu (tax holiday), serta memperluas sektor-sektor yang layak memperoleh fasilitas tersebut. Revisi aturan tax holiday dilakukan agar Indonesia lebih atraktif bagi investor, dan ujungnya dapat meningkatkan daya saing investasi Indonesia.

Mixednya bursa dunia belum dapat memberikan dukungan di akhir minggu ini. IHSG menutup perdagangan turun setelah mecoba level tertingginya diikuti oleh adanya pola bearish engulfing yang masih dapat mendorong peluang yang negatif. Sehingga, kami memperkirakan IHSG masih akan cenderung melemah pada hari ini.

Pasar saham AS melemah seiring penantian rilis data tenaga kerja Abang Sam. Pelemehan dialamio indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,05% dan indeks S&P500 sebesar -0,15%.  Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh keputusan Jepang dalam mempertahankan stimulus moneternya. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar +0,52%. Sementara indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,26%.

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed. Harga minyak mentah WTI  turun -0,32% ke level USD 95,23 per barel. Sementara harga emas Comex menguat +0,12% ke posisi USD 1.271,80 per troy ounce. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia

Speak Your Mind

*

*