Adaro Minta Ijin Tingkatkan Target Produksi, Saham Menarik Diperdagangkan

Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk bakal bertemu dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk membicarakan target produksi batu bara pada tahun ini. Direktur Keuangan Adaro, David Tendian menyatakan bahwa Adaro sudah menargetkan tingkat produksi batu bara pada tahun ini sebesar 54-56 juta ton per tahun.

Terkait jumlah produksi tersebutlah, Direktur Keuangan perusahaan yang berkode emiten ADRO ini mendatangi ESDM untuk berdiskusi dengan pihak ESDM agar mereka mendapatkan approval atas tingkat produksi menjadi sebesar 56 juta ton per tahun.

Hal ini dirasa penting dilakukan agar produksi tidak melebihi ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) Nomor 4 Tahun 2009. Pasalnya, pemerintah telah berkomitmen membatasi produksi batu bara sebanyak 400 juta ton guna mengatasi penurunan harga batubara lebih lanjut.

Sementara itu, untuk kebijakan pemerintah tentang Domestik Market Obligation (DMO), Adaro berkomitmen akan mematuhi kebijakan tersebut. Mengingat Adaro merupakan pemasok batu bara terbesar di Indonesia.

Sebagai informasi, produksi batu bara kuartal pertama 2014 mencapai 14 juta ton, target tersebut meningkat 22 persen dibanding produksi periode yang sama 2013, 11,4 juta ton. Sedangkan penjualan, sampai kuartal pertama 2014, penjualan batu bara Adaro mencapai 13 juta ton, meningkat 23 persen dari periode sebelumnya 2013 11,2 juta ton.

Pertemuan ini dipandang sebagai langkah yang bijak oleh manajemen Adaro agar kedepannya perusahaan tidak dipermasalahkan dalam ranah hukum.

Dari lantai bursa hari Kamis(8/5), terlihat bahwa saham ADRO yang pada awal perdagangan dibuka tidak bergerak dari posisinya saat penutupan kemarin yaitu pada level 1.135 poin, ditutup di 1100 dengan jumlah transaksi cukup besar yaitu lebih dari 67,8 juta lot saham.

Secara teknikal, terlihat bahwa indikator MA 5 melonjak berusaha menyentuh level resistence nya. Indikator lain seperti ADX, juga menunjukkan bahwa garis +DI diatas -DI masih dengan pola melebar, sedangkan RSI masih bertahan pada area 70%. Level resistence berada pada 3.921 dan level suport pada 3.173 poin.

Stephanie Rebecca/Analyst Equity Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image:wikipedia


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*