Archives for May 2016

Rupiah selasa pagi menguat menjadi Rp13.598

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat sebesar 38 poin menjadi Rp13.598 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.626 per dolar AS.
Kepala Riset NH Korindo …


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Analis: Penguatan rupiah cenderung tertahan

Di pasar spot, Selasa (31/5) nilai tukar rupiah ke Rp 13.618 per dollar AS atau menguat 0,16% 


Distribusi: Kontan Online

Selektif Beli Saham di Tengah Aksi Profit Taking

INILAHCOM, Jakarta – Untuk perdagangan hari ini, Selasa (31/5/2016) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi menguat terbatas namun rawan aksi profit taking.

Analis pasar modal dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, kenaikan IHSG selama 4 hari berturut-turut membuat RSI dan Stochastic mulai mendekati area overbought.

“Selain itu, pergerakan nilai tukar juga akan menjadi sentimen negatif pada perdagangan hari ini. Selective buy dapat menjadi strategi yang tepat untuk hari ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Sebelumnya, ia bilang, aksi beli dari investor asing membuat IHSG mengalami penguatan di awal pekan ini. IHSG ditutup naik 0,4% ke level 4836. Sementara dari regional Nikkei menguat 0,4%, Hang Seng dan Shanghai juga menguat.

“Sektor keuangan mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,9%. Sementara sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Penguatan IHSG dibayangi dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terkoreksi hingga ke level 13.640,” ucap dia.

Sentimen kenaikan tingkat suku bunga The Fed, lanjut David, masih menjadi perhatian utama pasar menyusul meningkatnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di AS dalam beberapa bulan mendatang setelah akhir pekan lalu Yellen memberikan pernyataan The Fed berpeluang menaikkan tingkat bunganya.

Bursa Wall Street semalam ditutup memperingati libur nasional Memorial Day. Di zona Euro indeks Eurostoxx kemarin menguat 0,37% di 3090,01.

Sedangkan harga minyak mentah tadi malam menguat tipis di US$49,60/barel. Pertemuan OPEC pada tanggal 2 Juni ini menjadi penentu arah pergerakan harga minyak.

Pertemuan ECB Kamis pekan ini juga menjadi perhatian pasar, diharapkan ECB tetap mempertahankan program stimulusnya saat ini, dalam bentuk quantitative easing dengan alokasi dana hingga 80 miliar euros setiap bulannya dan memotong bunga simpanan hingga di bawah 0%.  [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Yuan Tiongkok Melemah Jadi 6,5790 per Dolar AS

INILAHCOM, Beijing – Kurs tengah nilai tukar mata uang Tiongkok renminbi atau yuan, melemah enam basis poin menjadi 6,5790 terhadap dolar AS pada Selasa (31/5/2016), menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Tiongkok.

Di pasar spot valuta asing Tiongkok, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.

Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antar bank setiap hari kerja. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Pelemahan Rupiah Gerus Harga Obligasi

INILAHCOM, Jakarta–Rupiah kembali melemah seiring dengan mulai adanya tanda-tanda sinyal kepastian bagi The Fed untuk menaikan suku bunganya.

Kepastian kenaikan bunga Fed membuat laju dolar AS kembali mengalami kenaikan dan berimbas pada melemahnya sejumlah mata uang. “Harapan akan berlanjutnya kenaikan pasar obligasi pascapenguatan sebelumnya kembali pupus,” kata Reza Priyambada, kepala riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Pelaku pasar, lanjut dia, berbalik melakukan aksi jual sehingga berimbas pada melemahnya hampir mayoritas harga obligasi.

Pergerakan yield untuk masing-masing tenor ialah untuk pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami kenaikan yield 0,91 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik sebesar 1,07 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 0,83 bps.

Mulai adanya aksi jual membuat harga sejumlah seri obligasi kembali berbalik turun. Demikian juga, pada laju seri benchmark yang kembali melemah. Pada FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo ±6 tahun dengan harga 102,98% memiliki yield 7,54% atau naik 5,18 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,20% memiliki yield 7,48%.

Untuk FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 102,18% dan yield 8,03% atau naik 1,23 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,30% dan yield 8,02%.

Pada Senin (30/5), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,06 bps di level 111,66 dari sebelumnya di level 111,72. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,04 bps di level 106,48 dari sebelumnya di level 106,52.

Sementara pada laju yield obligasi korporasi, kembali adanya aksi jual berimbas pada kenaikan yield. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana yield untuk tenor 9-10 di kisaran level 9,75%-9,76%.

Sedangkan pada obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, yield nya di kisaran level 9,80%-9,82%. Untuk yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,25%-11,30% dan pada rating BBB di kisaran 13,56%-13,60%. [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal