Selektif Beli Saham di Tengah Aksi Profit Taking

INILAHCOM, Jakarta – Untuk perdagangan hari ini, Selasa (31/5/2016) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi menguat terbatas namun rawan aksi profit taking.

Analis pasar modal dari First Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengatakan, kenaikan IHSG selama 4 hari berturut-turut membuat RSI dan Stochastic mulai mendekati area overbought.

“Selain itu, pergerakan nilai tukar juga akan menjadi sentimen negatif pada perdagangan hari ini. Selective buy dapat menjadi strategi yang tepat untuk hari ini,” kata dia di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Sebelumnya, ia bilang, aksi beli dari investor asing membuat IHSG mengalami penguatan di awal pekan ini. IHSG ditutup naik 0,4% ke level 4836. Sementara dari regional Nikkei menguat 0,4%, Hang Seng dan Shanghai juga menguat.

“Sektor keuangan mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,9%. Sementara sektor infrastruktur mengalami pelemahan terbesar. Penguatan IHSG dibayangi dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terkoreksi hingga ke level 13.640,” ucap dia.

Sentimen kenaikan tingkat suku bunga The Fed, lanjut David, masih menjadi perhatian utama pasar menyusul meningkatnya kemungkinan kenaikan tingkat bunga di AS dalam beberapa bulan mendatang setelah akhir pekan lalu Yellen memberikan pernyataan The Fed berpeluang menaikkan tingkat bunganya.

Bursa Wall Street semalam ditutup memperingati libur nasional Memorial Day. Di zona Euro indeks Eurostoxx kemarin menguat 0,37% di 3090,01.

Sedangkan harga minyak mentah tadi malam menguat tipis di US$49,60/barel. Pertemuan OPEC pada tanggal 2 Juni ini menjadi penentu arah pergerakan harga minyak.

Pertemuan ECB Kamis pekan ini juga menjadi perhatian pasar, diharapkan ECB tetap mempertahankan program stimulusnya saat ini, dalam bentuk quantitative easing dengan alokasi dana hingga 80 miliar euros setiap bulannya dan memotong bunga simpanan hingga di bawah 0%.  [jin]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*