Archives for February 2016

Jelang Siang, Harga Emas Coba Bangkit

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Senin(29/2), harga emas terpantau diperdagangkan lebih tinggi ketika pasar tengah berfokus kepada laporan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS pada pekan ini.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka untuk kontrak bulan April terpantau naik 0.39% di level $1.225.10 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sedangkan untuk perak berjangka kontrak bulan Maret terpantau turun 0.03% di level $14.685 per troy ounce.

Harga emas telah terlihat bergerak di zona hijau awal pekan ini, ketika perhatian pasar tengah berfokus kepada laporan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS pada hari Jumat besok. Hasil kondisi terakhir pasar tenaga kerja tersebut nantinya menjadi acuan utama bagi pasar dalam mengukur langkah kebijakan The Fed di bulan Maret mendatang.

Sementara itu, di hari Jumat lalu harga emas telah ditutup turun akibat membaiknya pertumbuhan ekonomi di wilayah AS. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa pertumbuhan domestik bruto AS mengalami kenaikan 1.0% di kuartal empat dari sebelumnya alami kenaikan sebesar 0.7%.

Sementara itu, pada laporan terpisah lainnya yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa pendapatan pribadi warga AS mengalami kenaikan 0.5% di bulan Januari setelah mengalami kenaikan 0.3% di bulan Desember dan untuk belanja pribadi warga AS mengalami kenaikan 0.5% di bulan Januari setelah tetap 0.0% di bulan Desember.

Melengkapi perdagangan pekan lalu, sebuah laporan dari University of Michigan menyebutkan bahwa sentimen konsumen AS telah mengalami kenaikan, yang disesuaikan secara musiman menjadi 91.7 di bulan Februari dari 90.7 di bulan Januari. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Kurs rupiah Senin pagi Rp13.395

Jakarta (ANTARA News) – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah sebesar 14 poin menjadi Rp13.395 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.381 per dolar AS.

“Pertumbuhan produk domestik bruto di Amerika Serikat periode kuartal IV 2015 yang direvisi lebih baik dari ekspektasi menjadi 1 persen secara tahunan, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,7 persen, sehingga mendorong dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah,” kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, di Jakarta, Senin.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang di dalam negeri juga cenderung mengambil posisi menunggu, dan pelaku pasar sedang fokus pada data ekonomi Indonesia yakni inflasi Februari 2016 yang sedianya akan diumumkan pada awal Maret.

“Diperkirakan inflasi naik ke 4,3-4,4 persen secara tahunan, sehingga mungkin akan mengurangi harapan pemangkasan suku bunga acuan Bank indonesia atau BI rate pada Maret 2016,” ujarnya lagi.

Menurut dia, penguatan dolar AS juga masih cenderung terbatas seiring dengan harga minyak mentah dunia yang stabil dengan kecendrungan menguat, menandakan pasar masih yakin dengan rencana pemangkasan produksi oleh anggota Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Terpantau harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin (29/2) pagi ini, berada pada level 33,01 dolar AS per barel, naik 0,70 persen. Sedangkan harga minyak mentah jenis Brent Crude pada posisi 35,43 dolar AS per barel, naik 0,94 persen.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa potensi rupiah kembali bergerak menguat cukup terbuka, menyusul paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah akan segera terasa dampaknya.

“Dalam waktu dekat ini, pelaku pasar diperkirakan kembali memegang aset berdenominasi rupiah,” katanya lagi.

Ia menambahkan bahwa tren kebijakan suku bunga negatif di beberapa negara dapat berdampak positif bagi Indonesia.

Indonesia berpeluang untuk menarik dana investor asing yang keluar dari negara yang menerapkan suku bunga negatif.

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © ANTARA 2016


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Rp13.395, Rupiah Melemah 14 Poin Terhadap Dolar AS

INILAHCOM, Jakarta – Nilai tukar rupiah yang terransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (29/02/2016) pagi bergerak melemah sebesar 14 poin. Rupiah menjadi Rp13.395 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.381 per dolar AS.

“Pertumbuhan produk domestik bruto di Amerika Serikat periode kuartal IV 2015 yang direvisi lebih baik dari ekspektasi menjadi 1 persen secara tahunan, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 0,7 persen, sehingga mendorong dolar AS bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah,” tegas ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta, di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar uang di dalam negeri juga cenderung mengambil posisi menunggu, dan pelaku pasar sedang fokus pada data ekonomi Indonesia yakni inflasi Februari 2016 yang sedianya akan diumumkan pada awal Maret.

“Diperkirakan inflasi naik ke 4,3-4,4 persen secara tahunan, sehingga mungkin akan mengurangi harapan pemangkasan suku bunga acuan Bank indonesia atau BI rate pada Maret 2016,” ujar dia.

Menurut dia, penguatan dolar AS juga masih cenderung terbatas seiring dengan harga minyak mentah dunia yang stabil dengan kecendrungan menguat, menandakan pasar masih yakin dengan rencana pemangkasan produksi oleh anggota Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Terpantau harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Senin (29/2) pagi ini, berada pada level US$33,01 per barel, naik 0,70 persen. Sedangkan harga minyak mentah jenis Brent Crude pada posisi US$35,43 per barel, naik 0,94 persen.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova mengatakan bahwa potensi rupiah kembali bergerak menguat cukup terbuka, menyusul paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah akan segera terasa dampaknya.

“Dalam waktu dekat ini, pelaku pasar diperkirakan kembali memegang aset berdenominasi rupiah,” jelas dia.

Ia menambahkan bahwa tren kebijakan suku bunga negatif di beberapa negara dapat berdampak positif bagi Indonesia.

Indonesia berpeluang untuk menarik dana investor asing yang keluar dari negara yang menerapkan suku bunga negatif. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Bursa Tiongkok Jatuh Tajam

shadow

Financeroll – Bursa Saham Tiongkok turun tajam hari Senin karena bank sentral China memandu yuan ke level terlemah dalam tiga minggu, setelah para pejabat China pada pertemuan di Shanghai bekerja keras untuk menghilangkan kekhawatiran tentang strategi ekonomi China. Shanghai Composite Index SHCOMP terpantau turun 3,3% ke level 2.674,72, setelah jatuh lebih dari 4% pada awal perdagangan. benchmark turun sekitar 48% dari puncaknya sejak Juni tahun lalu.

Sementara itu, Indeks Shenzhen turun 4,7% dan Hong Kong Hang Seng Index HSI turun 1%. Kebanyakan benchmark saham Asia lainnya hanya naik sedikit, meskipun tergolong ke dlaam gerakah harga yang mengupas keuntungan sesi sebelumnya. Jepang Nikkei Stock Average NIK naik 0,3%, Australia S & P / ASX 200 XJO naik 0,5% dan Korea Selatan Kospi SEU terpantau bergerak datar.

Kerugian saham Tiongkok datang setelah bank sentral China memandu yuan melemah untuk sesi keempat di level 6,5452 untuk satu dolar AS pada hari Senin, dibandingkan dengan level 6,5338 pada Jumat. Yuan mencapai level 6,5490 untuk satu dolar AS, menandai level terendah di pasar onshore sejak Februari 5. Mata uang dapat diperdagangkan dalam 2% atas atau batas bawah dari penetapan harian bank onshore.


Distribusi: Financeroll Indonesia

Harga Emas Antam Turun Rp 7.000/Gram

Jakarta -Harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibuka turun Rp 7.000/gram. Sementara harga buyback turun Rp 7.000/gram.

Seperti dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, Senin (29/2/2016), harga emas batangan pecahan 1 gram, hari ini dibuka turun Rp 7.000/gram menjadi Rp 564.000/gram, dibandingkan akhir pekan lalu di Rp 571.000/gram.

Sementara, harga pembelian kembali alias buyback oleh emiten berkode ANTM itu turun Rp 7.000/gram menjadi Rp 516.000/gram, dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp 523.000/gram.

“Untuk transaksi pembelian emas batangan datang langsung ke PT Antam Tbk UBPP Logam Mulia setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrean saja,” kata Antam dalam situs resminya.

Berikut harga emas Antam pagi ini:

  • 500 gram Rp 262.300.000    
  • 250 gram Rp 131.250.000    
  • 100 gram Rp 52.550.000    
  • 50 gram   Rp 26.300.000    
  • 25 gram   Rp 13.175.000    
  • 10 gram   Rp 5.300.000    
  • 5 gram     Rp 2.675.000    
  • 1 gram     Rp 564.000   

(drk/feb)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik