Archives for January 2016

Emas Potensial Sideways Pasca Data

shadow

Financeroll – Sebentar lagi data-data ekonomi AS akan dirilis. Sejauh ini setelah terjadinya pergerakan yang fluktuatif pagi tadi, harga emas (XAUUSD) masih berada di dalam kisaran yang lebih sempit dari biasanya. Tekanan jual sedikit memudar setelah dua support kuat di 1109.95 (resistance lama yang berubah menjadi support) dan 1108.60 (level 23,6% Fibonacci retracement) bertahan.

Dalam dua jam terakhir pergerakan harga emas mulai mengarah ke utara, belum signifikan. Pergerakan yang lebih besar bisa terjadi setelah data-data dirilis. Apabila harga emas mampu stabil di atas zona 1117.00, pergerakan naik intraday berpeluang cukup besar untuk berlanjut lagi. Namun untuk kerangka waktu yang lebih ebsar, harga emas cenderung untuk sideways di antara 1108.60 dan 1127.90 untuk sejenak berkonsolidasi karena saat ini harga emas berada pada area resistance kuat pada grafik harian. (Tata Suharta – Financeroll)

Support: 1109.95, 1096.65, 1087.00
Resistance: 1117.20, 1126.00, 1135.40

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 51D8-4C5D


Distribusi: Financeroll Indonesia

Harga Kurs Rupiah dan Kurs Dollar hari ini 29 Januari 2016 Malam Hari

Hari ini 29 Januari 2016 Malam Hari

Nilai tukar kurs Rupiah dan kurs Dollar di spot market hari ini adalah :

– terhadap mata uang US Dollar (USD IDR) di harga = Rp.13778

– terhadap mata uang Singapore Dollar (SGD IDR) di harga = Rp.9677

– terhadap mata uang Australia Dollar (AUD IDR) di harga = Rp.9789

– terhadap mata uang Euro (EUR IDR) di harga = Rp.15012

– terhadap mata uang Jepang Yen (JPY IDR) di harga = Rp.114

– terhadap mata uang Chinese Yuan Renminbi RMB (CNY IDR) di harga = Rp.2094

–  terhadap mata uang Malaysia Ringgit (MYR IDR) di harga = Rp.3322

–  terhadap mata uang Thailand Baht (THB IDR) di harga = Rp.386

–  terhadap mata uang Poundsterling (GBP IDR) di harga = Rp.19791

Pantauan nilai tukar kurs rupiah dan dollar tersebut adalah berdasarkan pada harga spot pasar mata uang (valas) yang sebenarnya.

Gainscope FX

Update harga kurs berdasarkan jam : 21.04 WIB 

(zou)

Perusahaan Migas RI Pangkas Biaya Sewa Kantor sampai Makanan Rapat

Jakarta -Anjloknya harga minyak hingga ke kisaran US$ 30/barel membuat perusahaan-perusahaan migas harus mengetatkan pengeluaran. Di Indonesia, berbagai cara dilakukan oleh perusahaan migas untuk mengurangi pengeluaran, mulai dari mengurangi makanan rapat hingga sewa kantor.

“Rapat tadinya pasti dikasih makan, sekarang kalau rapatnya kurang dari 3 jam nggak makan, bonus tadinya tiap tahun sekarang tidak dibayarkan, kantor tadinya 10 lantai dikurangi, perjalanan dinas dikurangi,” tutur Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, dalam konferensi pers di Plaza Centris, Jakarta, Jumat (29/1/2016).

Selain biaya operasional, investasi (capital expenditure/capex) juga dikurangi, misalnya dengan menunda pembangunan jalan menuju lapangan.

“Kalau capex misalnya menunda pembangunan jalan lapangan,” tuturnya.

Dia mengungkapkan, biaya produksi minyak bumi di Indonesia sangat bervariasi tergantung kondisi lapangan, berkisar antara US$ 4/barel hingga US$ 70/barel. Dengan biaya produksi rata-rata sekitar US$ 30/barel, membuat hampir semua perusahaan migas di Indonesia ikut tertekan.

“Di Indonesia paling rendah US$ 4 per barel, paling tinggi US$ 70 per barel. Rata-rata US$ 30 per barel di Indonesia,” ucapnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Wiratmaja Puja, menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia juga untuk sementara melakukan moratorium penerimaan pegawai baru.

“Moratorium pegawai baru bisa kita maklumi. Kalau harga minyak lebih bagus, mungkin mereka menerima lagi,” tukasnya.

Karena itu, hampir seluruh perusahaan migas di Indonesia membutuhkan insentif-insentif dari pemerintah agar dapat terus bertahan.

“Hampir semua butuh insentif, terutama yang memiliki kegiatan eksplorasi,” tutupnya.

(feb/feb)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

USDJPY Naik Cepat Dekati Resistance Kuat

shadow

Financeroll – Setelah konferensi pers Bank of Japan (BoJ) pagi tadi, nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS langsung melemah tajam. Pair USDJPY melesat naik dari 118.47 hingga 121.41, tertinggi sejak 21 Desember tahun lalu. pair ini bahkan lansgung mematahkan tiga resistance kuat dan keluar dari konsolidasi yang terjadi sejak awal pekan ini.

Tegambar pada grafik harian, atau 4-jam, lonjakan USDJPY semakin mendekati dua resistance kuat lainnya yang letaknya relatif berdekatan yaitu uptrend line lama pada jangka menengah yang hari ini berada di 121.68 dan level 76,4% Fibonacci retracement di 121.85. Kini para pelaku perdagangan sedang menunggu rilis data-data ekonomi AS yang pasti berpengaruh terhadap USDJPY meskipun belum terlihat jelas bagaimana dampaknya terhadap pair ini.

Pada grafik 15-menit yang memberikan gambaran pergerakan jangka intraday, saat ini USDJPY masih cukup jauh dari support intraday yang kuat di area 120.20. Selama tidak terjadi penutupan yang cukup jauh di bawahnya pda kerangka waktu tersebut, USDJPY masih berpotensi ke arah atas. Selanjutnya yang penting untuk diperhatikan adalah level penutupan sesi harian pair ini: penutupan 10 pips di bawah area 120.75 akan menjadi indikasi awal pergerakan naik USDJPY dari 115.96 mulai tersendat. (Tata Suharta – Financeroll)

Support: 120.65, 120.20, 119.70
Resistance: 121.15, 121.68/85, 122.24

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 51D8-4C5D


Distribusi: Financeroll Indonesia

Minyak masih jadi sentimen postif bagi rupiah

JAKARTA. Rupiah kembali menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Jumat (29/1) di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.778 per dollar AS atau menguat 0,68% dari sebelumnya Rp 13.873 per dollar AS pukul 15.59 WIB.

“Harga minyak mentah yang mengalami reli kenaikan mampu menjadi salah satu sentimen positif bagi laju mata uang rupiah,” ujar Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo dikutip dari Antara.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (29/1) sore ini, terpantau berada di level US$ 33,62 per barel, menguat 1,20 %. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi US$ 34,25 per barel, naik 1,06 %.

Ia memprediksi bahwa harga minyak mentah dunia berpotensi menguat hingga US$ 37 per barel dalam beberapa hari ke depan sebagai level batas atas.

“Setelah mengalami pelemahan cukup dalam pada beberapa hari terakhir. Harga minyak mentah yang mengalami pelemahan itu dimaknai sebagai potensi untuk melakukan transaksi jangka pendek dengan potensi menguat,” katanya.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus menambahkan bahwa jelang dirilisnya data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat periode kuartal IV 2015, pelaku pasar cenderung mengambil posisi ada aset-aset mata uang berisiko.

“Fokus pelaku pasar sedang tertuju pada data PDB AS, jika hasilnya tumbuh maka potensi dolar AS berpotensi kembali bergerak menguat cukup terbuka,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (29/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.846 dibandingkan Kamis (28/1) Rp13.889.


Distribusi: Kontan Online