Minyak masih jadi sentimen postif bagi rupiah

JAKARTA. Rupiah kembali menguat di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Jumat (29/1) di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.778 per dollar AS atau menguat 0,68% dari sebelumnya Rp 13.873 per dollar AS pukul 15.59 WIB.

“Harga minyak mentah yang mengalami reli kenaikan mampu menjadi salah satu sentimen positif bagi laju mata uang rupiah,” ujar Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo dikutip dari Antara.

Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Jumat (29/1) sore ini, terpantau berada di level US$ 33,62 per barel, menguat 1,20 %. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi US$ 34,25 per barel, naik 1,06 %.

Ia memprediksi bahwa harga minyak mentah dunia berpotensi menguat hingga US$ 37 per barel dalam beberapa hari ke depan sebagai level batas atas.

“Setelah mengalami pelemahan cukup dalam pada beberapa hari terakhir. Harga minyak mentah yang mengalami pelemahan itu dimaknai sebagai potensi untuk melakukan transaksi jangka pendek dengan potensi menguat,” katanya.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus menambahkan bahwa jelang dirilisnya data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat periode kuartal IV 2015, pelaku pasar cenderung mengambil posisi ada aset-aset mata uang berisiko.

“Fokus pelaku pasar sedang tertuju pada data PDB AS, jika hasilnya tumbuh maka potensi dolar AS berpotensi kembali bergerak menguat cukup terbuka,” katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (29/1) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.846 dibandingkan Kamis (28/1) Rp13.889.


Distribusi: Kontan Online

Speak Your Mind

*

*