Archives for July 2015

Harga Kurs Rupiah dan Kurs Dollar hari ini 31 Juli 2015 Sore Hari

Hari ini 31 Juli 2015 Sore Hari

Nilai tukar kurs Rupiah dan kurs Dollar di spot market hari ini adalah :

– terhadap mata uang US Dollar (USD IDR) di harga = Rp.13539

– terhadap mata uang Singapore Dollar (SGD IDR) di harga = Rp.9830

– terhadap mata uang Australia Dollar (AUD IDR) di harga = Rp.9848

– terhadap mata uang Euro (EUR IDR) di harga = Rp.14808

– terhadap mata uang Jepang Yen (JPY IDR) di harga = Rp.108

– terhadap mata uang Chinese Yuan Renminbi RMB (CNY IDR) di harga = Rp.2180

Pantauan nilai tukar kurs rupiah dan dollar tersebut adalah berdasarkan pada harga spot pasar mata uang (valas) yang sebenarnya.

Gainscope FX

Update harga kurs berdasarkan jam : 16:09 WIB 

(dk)

OIL Belum Berdaya Hadapi Penjual

shadow

Financeroll – Di sesi akhir pekan ini harga minyak mentah (OIL) kembali dibayangi sentimen negatif. Euforia pasca data inventori AS dua hari lalu sempat membawa OIL beranjak naik ke 47.83 namun sayang gagal untuk menembus moving average yang saat ini berada di 48.80. Dengan bertahannya resistance dinamis tersebut serta indikasi bearish dari formasi kedua moving average di grafik 4-jam, hari ini OIL bisa segera menguji zona support.

Level terendah 28 Juli di 46.68 untuk sementara ini menjadi wilayah penting baik untuk trend intraday, pendek maupun menengah. Dari data historis, support tersebut terlihat kuat karena di sana ada level 76.4% Fibonacci retracement. Kekuatan area tersebut bisa membantu OIL untuk bertahan dari kejatuhan lebih lanjut. (Tata Suharta – Financeroll)

Support: 47.63, 46.68, 45.08
Resistance: 48.80, 49.30, 50.23

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Dolar AS Nyaris Rp 13.500, Menko Sofyan: Orang Senang Spekulasi

Jakarta -Dolar Amerika Serikat (AS) terus menghantam mata uang negara-negara di dunia termasuk Indonesia. Nilai tukar dolar AS terus menguat mendekati level Rp 13.500. Data kurs tengah BI pada Jumat (31/7/2015) menunjukkan, dolar bergerak di level Rp 13.481.

Isu kenaikan suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memicu orang terus berspekulasi. Saat isu naiknya Fed fund rate dimunculkan sejak setahun terakhir, orang-orang mulai menggeser posisi portolio mereka untuk ditempatkan di instrumen dolar AS yang dinilai lebih aman.

Mata uang negeri Paman Sam tersebut terus menguat, imbasnya rupiah pun terus merosot. Hingga saat ini, isu tersebut belum juga berakhir. Pimpinan The Fed Janet Yellen belum juga memberikan kepastian soal ini, investor pun terus berspekulasi.

Di sisi lain, Indonesia menganut sistem perdagangan terbuka atas transaksi keuangan di dalam negeri seperti saham, obligasi, rupiah, dan lain-lain. Tak heran, saat investor beramai-ramai menarik dananya dari dalam negeri, rupiah goyang.

“Rupiah Rp 13.500 itu risiko perdagangan terbuka. Orang berspekulasi the Fed naikkan suku bunga. Orang akan senang sekali di masa seperti ini untuk spekulasi. Bukan isu baru, isu dunia juga. Pemerintah AS akan naikkan suku bunga,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat ditemui di kantornya, Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Meski demikian, Sofyan mengatakan, secara keseluruhan Indonesia masih terbilang cukup aman meskipun kinerja ekspor belum menggembirakan.

“Overall kita oke kan. Walaupun misal ekspor kita berkurang. Kondisi domestik oke, mudah-mudahan target pertumbuhan tercapai,” katanya.Next

(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

XAUUSD Masih redup

shadow

Financeroll – Berdasarkan timeframe 30 menit untuk komoditi XAUUSD mengindikasikan bahwa pergerakan tren jual masih mendominasi menuju target terdekat di 1081.02 dengan pola candlestick chart daily short day. Jika seller masih mendominasi di bawah level tersebut maka memungkinkan akan mengusik target berikutnya yang mencapai level 1075.90. Kegagalan skenario tersebut akan mengembalikan XAUUSD pada gerakan rally menuju level 1087.39 hingga mencapai level kritis di 1089.33.

Resistant : 1088.00, 1092.80, 1096.30
Support : 1079.70, 1076.20, 1071.40
(Hilman Pradana – Financeroll)

Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB


Distribusi: Financeroll Indonesia

Jumat Siang, Rupiah Melemah ke Posisi Rp 13.485/USD

shadow

Financeroll  – Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (31/7) pagi hingga siang bergerak melemah sebesar 45 poin menjadi Rp 13.485 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.440 per dolar AS.  Dolar AS melanjutkan penguatannya terhadap rupiah setelah data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS)  direspons cukup baik oleh pelaku pasar uang. Angka PDB Amerika Serikat pada tingkat tahunan tumbuh sebesar 2,3 persen pada periode April-Juni 2015.

Meski pertumbuhannya masih di bawah harapan yang sebesar 2,6 persen, namun masih lebih baik dari periode sebelumnya. Pertumbuhan PDB AS itu sejalan dengan niat the Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya.  Sentimen dalam negeri, ia menambahkan bahwa rilis laporan keuangan emiten yang cenderung mengalami perlambatan menambah sentimen negatif bagi mata uang rupiah di pasar valas domestik. Pelaku pasar uang terutama asing cenderung keluar dari aset berdenominasi rupiah sehingga menambah tekanan pada nilai tukar domestik.

Jika tidak ada intervensi Bank Indonesia (BI)  maka kurs rupiah berpeluang kembali melemah lebih dalam.  Perhatian investor domestik juga akan tertuju pada rilis angka inflasi Juli 2015 yang sedianya akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal pekan depan (Senin, 3/8).  Inflasi Juli diperkirakan turun dari 7,26 persen ke kisaran 7-7,1 persen secara tahunan.

Membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) kembali menimbulkan optimisme the Fed untuk menaikan suku bunganya (Fed fund rate), kenaikan Fed fund rate akan menopang nilai tukar dolar AS karena akan meningkatkan imbal hasil deposito sehingga membuat mata uang dolar AS itu lebih menarik bagi pelaku pasar.  Kini the Fed selangkah lebih dekat untuk menaikan suku bunganya. [Sugeng R]


Distribusi: Financeroll Indonesia