Archives for June 2015

Emas Kembali Tertekan, Pasar Fokus Yunani

shadow

Financeroll – Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(30/6/), harga emas dan perak terpantau kembali diperdagangkan lebih rendah, setelah melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika masih mampu memberikan harga logam ditutup positif.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman Agustus telah diperdagangkan lebih rendah dengan mencatat penurunan sebesar 0.15% di level $1.177.10 per troy ounce di divisi Comex, New York Mercantile Exchange. Sejak pagi ini, harga emas terpantau bergerak menyentuh level $1.177.00 untuk sesi terendah harian dan level $1.180.00 untuk sesi tertinggi harian.

Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman September telah diperdagangkan lebih rendah 0.37% dengan berada pada level $15.633 per troy ounce. Pergerakan harga perak sejak pagi ini telah terlihat bergerak menyentuh level $15.610 untuk sesi terendah harian dan level $15.768 untuk sesi tertinggi harian.

Harga logam berjangka terpantau mengalami penurunan kembali pada pagi ini setelah menguat di sesi sebelumnya akibat melambatnya pertumbuhan pasar perumahan Amerika. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh National Association of Realtors menyatakan bahwa penjualan rumah tertundah di wilayah AS telah mengalami kenaikan sebesar 0.9% di bulan Mei setelah alami kenaikan sebesar 2.7% di bulan April. Laporan tersebut seketika telah mengakibatkan penurunan bagi dollar AS untuk alami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia.

Sementara itu, perkembangan terakhir di wilayah Eropa terkait kasus hutang yang dialami oleh Yunani kepada IMF tengah menjadi sorotan pasar kali ini. Yunani dijadwalkan akan melaporkan secara resmi referendum nasional demi menentukan nasib negosiasi bailout negara pada 5 Juli mendatang.

Ancaman gagal bayar oleh Yunani kepada IMF terkait hutangnya telah muncul, akibat kebuntuan yang terjadi dalam proses negosiasi Athena dengan krediturnya. Meski demikian, hari Senin kemarin Presiden Barack Obama telah melakukan pembicaraan kepada Presiden Perancis, Francois Hollande yang berisi bahwa perlunya upaya baru untuk mencapai kesepakatan baru terkait masalah ini. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Analisa Komprehensif Forex, 30 Juni 2015

shadow

Financeroll-Mata uang dolar Amerika pada perdagangan di pasar Asia ini masih dalam fase koreksi terhadap major currencies lainnya, Faktor yang memicu para investor melepas dolar Amerika pasca sikap dari pemerintahan Yunani yang akan menggelar referendum pada tanggal 5 Juli nanti. Keputusan politis ini setidaknya bisa mengurangi ketegangan pasar keuangan internasional karena langkah ini diharapkan pemerintah Yunani akan bersikap lebih lunak lagi sehingga bisa mencapai kesepakatan dengan pihak kreditor.

Akan tetapi isu sentral akan kekhawatiran para investor terhadap perkembangan Yunani diprediksi akan kembali mewarnai perdagangan hari ini karena tenggat waktu permbayaran utang Yunani yang jatuh tempo pada hari ini akan semakin membuat cemas para pelaku pasar akan gagalnya kesepakatan. Hasil referendum nanti belumlah bisa dijadikan solusi secara keseluruhan apabila rakyat Yunani ternyata justeru menolak sejumlah persyaratan para kreditor.

Untuk perdagangan hari ini tidak banyak data ekonomi signifikan yang bisa mempengaruhi pergerakan, hanya ada data KOF barometer Swiss dengan estimasi membaik, unemployment change Jerman yang diperkirakan sedikit menurun, dari Inggris ada data current account dengan estimasi sedikit membaik. Sedangkan dari Amerika sendiri ada data consumer confidence dengan estimasi membaik. Pernyataan yang perlu dicermati akan datang dari pimpinan bank snertal Australia Gleen Steven.

Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan tertahannya dominasi dari mata uang dolar Amerika disinyalir hanyalah profit taking sejenak dari para spekulan pasar. Greenback berpeluang akan kembali ke jalur penguatannya terhadap major currencies lainnya. Bayang –bayang gagal bayar utang Yunani masih tetap akan dominan mendorong para investor buy back greenback. Selain masalah Yunani, faktor pemicu akan spekulasi proyeksi kebijakan moneter federal reserve Anerika tetap akan memainkan pernanan mendukung penguatan dolar AS.
EURUSD
Support : 1.1172, 1.1142, 1.1108
Resisten: 1.1262, 1.1276, 1.1281

GBPUSD
Support : 1.5719, 1.5701, 1.5665
Resisten: 1.5754, 1.5782, 1.5788

USDJPY
Support : 122.38, 122.30, 122.09
Resisten: 122.71, 123.05, 123.17

USDCHF
Support : 0.9243, 0.9219, 0.9156
Resisten: 0.9374, 0.9428, 0.9457

AUDUSD
Support : 0.7661, 0.7642, 0.7605
Resisten: 0.7693, 0.7706, 0.7711

Saran transaksi : untuk mengetahui lebih jauh tentang sinyal trading silahkan undang PIN BB 53738CAB

Hendi-Financeroll


Distribusi: Financeroll Indonesia

Harga Kurs Rupiah hari ini 30 Juni 2015 Pagi Hari

Hari ini 30 Juni 2015 Pagi Hari

Nilai tukar kurs Rupiah di spot market hari ini adalah :

– terhadap mata uang US Dollar (USD IDR) di harga = Rp.13335

– terhadap mata uang Singapore Dollar (SGD IDR) di harga = Rp.9897

– terhadap mata uang Australia Dollar (AUD IDR) di harga = Rp.10232

– terhadap mata uang Euro (EUR IDR) di harga = Rp.14934

– terhadap mata uang Jepang Yen (JPY IDR) di harga = Rp.108

– terhadap mata uang Chinese Yuan Renminbi RMB (CNY IDR) di harga = Rp.2147

Pantauan nilai tukar kurs rupiah tersebut adalah berdasarkan pada harga spot pasar mata uang yang sebenarnya.

Gainscope FX

Update harga kurs berdasarkan jam : 08:53 WIB 

(dk)

ANZ: Kepercayaan Bisnis Australia Turun

shadow

Financeroll – Sebuah laporan resmi yang dirilis pada hari Selasa(30/6), menunjukkan bahwa kepercayaan bisnis di wilayah Australia tengah mengalami penurunan pada bulan Juni.

Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh ANZ menyebutkan bahwa kepercayaan bisnis Australia kini telah alami penurunan sebesar 2.3% di bulan Juni, setelah naik sebesar 15.7% di bulan Mei.

Pasca dirilisnya data tersebut, pasangan AUDUSD melemah 0.13% di level 0.7669. (Aditya Arief – FR)


Distribusi: Financeroll Indonesia

Data Penting Sepekan, Berdampak Tinggi Bagi Pasar

shadow

FINANCEROLL – Dalam pasar uang, nilai tukar akan cenderung bergerak sangat fluktuatif disaat data-data penting tersebut diumumkan. Oleh sebab itu sangat bijaksana apabila para pialang sekalian tetap memperhatikan dengan seksama dan mengikuti berbagai peristiwa yang bisa secara substansi membuat pasar fluktuatif.

Selama sepekan kedepan, terdapat beberapa indikator penting bagi pasar diantaranya adalah Indek Harga Konsumen Jerman, Tingkat Pengangguran Eropa, Tingkat Produksi Domestik Kanada, Indek Harga Konsumen Eropa, Tingkat Kepercayaan Konsumen AS, Data ISM AS dan Non Farm Payroll AS.

Tingkat Harga Konsumen Jerman.

Data CPI Eropa ini mengukur besaran biaya hidup atas indikasi harga sejumlah item. Angka CPI ini akan menjadi penunjuk bagi besarnya inflasi dimana secara sektoral akan terlihat besarnya tekanan sejumlah penyumbang utama laju inflasi. Secara sederhana, angka inflasi mencerminkan besarnya suatu penurunan dalam kemampuan membeli bagi masyarakat Eropa khususnya dalam hal ini adalah Jerman, dimana hanya sejumlah kecil pembelian jasa dan konsumsi terjadi.

Sebagaimana dinyatakan bahwa kenaikan yang terjadi di data ini akan menunjukkan lebih banyak Euro yang dibelanjakan masyarakat Jerman atas sejumlah kebutuhan pokok. Dengan posisi Jerman sebagai aktor ekonomi utama Zona Ekonomi Eropa, besarnya angka CPI Jerman ini akan memberikan gambaran awal laju inflasi baik di Jerman ataupun Eropa secara umum. Dengan demikian akan bisa membuat prediksi langkah apa yang akan diambil oleh Bank Sentral Eropa, (ECB). Tingginya inflasi akan menjadi sinyal bahwa ECB akan menaikkan suku bunganya, sebagai upaya memperkuat Euro.

Pada Senin (29/06) Indek Harga Konsumen (CPI) Jerman telah dikabarkan, dimana hasilnya lebih buruk dari perkiraan awal. Pada data sebelumnya, dinyatakan Indek Harga Konsumen Jerman sebesar 0.7% dan diperkirakan pada bulan Juni di tahun ini akan turun menjadi 0.5%, nyatanya justru lebih rendah lagi pada posisi 0.3%. Dengan hasil yang demikian, mempertegas premis bahwa ECB belum akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat ini.

Data Manufaktur ISM AS

Jajak ISM Manfaktur sangat bernilai karena diterbitkan secara berkala dan berbagai hal yang menjadi cakupan dalam jajak tersebut. Tak heran data ekonomi ISM menjadi salah satu sentimen besar yang bisa mempengaruhi pasar dan pergerakan ekonomi AS. Komponen tingkat pengangguran dan harga konsumen menjadi sub komponen penting untuk mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja AS dan kecenderungan inflasi. Dua hal ini merupakan indikator ekonomi yang sangat besar bagi pasar. Indikator manufaktur ISM yang diterbitkan merupakan agregat dari berbagai komponen yang dinilai oleh ISM dalam bentuk indek. Angka indek yang naik menunjukkan hasil yang positif, indek yang hanya setengah persen perubahannya dinyatakan sebagai “tanpa perubahan”, dan kondisi yang memburuk dinyatakan dalam penurunan angka indek.

Pada Rabu (01/07) ISM akan melansiri data manufaktur dimana diperkirakan akan mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya diangka 52.8 menjadi 53. Bila memang terjadi kenaikan sebagaimana yang diperkirakan maka kenaikan ini masih kurang signifikan besarnya. Hal ini mengkonfirmasi kondisi ekonomi AS yang masih bergerak merayap.

Data Non-farm Payrolls AS

Ini merupakan data ekonomi yang secara khusus meneropong perubahan angka tenaga kerja AS diluar sektor pertanian. Non-farm payrolls merupakan data populer yang penting disimak untuk melihat secara umum kondisi ketenaga kerjaan AS, bahkan dianggap data yang paling komprehensif untuk mengukur terciptanya sejumlah pekerjaan di AS.

Dalam tingkat tertentu, besarnya angka NFP sangat signifikan dalam membaca pengaruh sektor ketenaga kerjaan dalam ekonomi AS. Secara khusus, berbagai tekanan politis akan muncul didalam penyajiannya. Hal ini tak bisa dipungkiri sejalan dengan tanggung jawab the Fed yang memiliki amanat untuk tetap membuat tingkat pengangguran dalam kisaran yang sehat sehingga suku bunga juga bisa dikendalikan.

Kenaikan data Non-farm Payroll mengisyaratkan kondisi lapangan kerja yang membaik, dan naiknya tekanan inflasi dimana untuk melawan atau mengendalikannya, The Fed biasanya menaikkan suku bunga. Sebaliknya jika data Non-farm Payroll ini mengalami penurunan secara konsisten akan merujuk pada perlambatan ekonomi, yang memicu he Fed untuk menurunkan suku bunga.

Pada Kamis (02/07) nanti, akan diumumkan data ini dimana diperkirakan akan mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang berada di angka 280 ribu menjadi 225 ribu. Jika memang terjadi penurunan sebagaimana yang diperkirakan maka akan mengkonfirmasi kondisi ekonomi AS yang melambat di kuartal ini. Tentunya hal ini menjadi perhatian pemerintah AS khususnya The Fed terkait dengan rencana menaikkan suku bunga kembali.

Tingkat Pengangguran AS

Ini merupakan salah satu data mahkota yang mempengaruhi pasar global. Tingkat pengangguran AS mencerminkan prosentase rakyat AS yang digolongkan sebagai pengangguran. Data ini sangat populer untuk meneropong kondisi pasar tenaga kerja AS. Atas dasar kebijakan The Federal Reserve sendiri yang secara ketat dan terkontrol berusaha menjaga tingkat pengangguran rendah. Tingginya angka pengangguran akan memberikan tekanan bagi suku bunga AS, sehingga membuat The Fed akan mencari jalan bagi upaya-upaya mendorong dan merangsang perekonomian AS tetap tumbuh berkembang.

Secara khusus, tingkat pengangguran AS mengindikasikan tingkat produksi ekonomi, tingkat konsumsi swasta, pendapatan pekerja dan sentimen konsumen. Angka pengangguran AS diperkirakan akan mengalami  penurunan tipis ke 5.4% dibulan Juni dari bulan sebelumnya sebelumnya sebesar 5.5 %. Data ini akan diumumkan berselang waktu dengan data Non-farm Payroll pada Kamis (02/07) nanti.

Tingkat pengangguran yang rendah akan diterjemahkan sebagai indikasi dalam masyarakat AS lebih banyak yang memiliki uang sehingga diyakini akan membuat tingkat konsumsi juga lebih tinggi. Dengan konsumsi yang lebih baik dan naik pula, maka akan membawa pada pertumbuhan ekonomi dan berpotensi terjadi kenaikan inflasi pula. Sebaliknya, jika tingkat pengangguran tinggi maka masyarakat memiliki pendapatan yang lebih rendah sehingga berdampak pada perilaku konsumsi yang minim dan akhirnya membuat perekonomian jalan ditempat.

Dengan berbagai data-data ekonomi tersebut, para pelaku pasar hendaknya bisa lebih baik dalam menentukan strategi yang akan dijalankannya.  Saat data-data tersebut diumumkan, sebagaian pelaku pasar seringkali melakukan transaksi. Terkadang hasilnya memang cukup signifikan, meskipun lebih banyak diantaranya yang berakhir dalam kegagalan dan kerugian. Pelajarilah berbagai kesalahan yang dibuat para pialang saat melakukan transaksi di momen yang penting ini. Setidaknya dengan melihat lebih dalam berbagai data-data ekonomi ini maka akan bisa membuat rencana transaksi yang lebih baik, dan akhirnya bisa mengurangi resiko kerugian. Selamat bertransaksi dan sukses selalu. (Lukman Hqeem)

(Bersambung)


Distribusi: Financeroll Indonesia