Archives for May 2014

Wall Street Ditutup Menguat, Inilah Review Pasar Dunia Bulan Mei

Selama bulan Mei 2014 ini, bursa saham di seluruh dunia naik untuk bulan keempat, indeks Standard & Poor `s 500 mencapai rekor pada bulan ini didorong oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi dan meredanya ketegangan antara Ukraina dan Rusia.

Di akhir bulan Mei ini, indeks S&P500 ditutup di level tertinggi sepanjang masa, naik 3,54 poin atau 0,18% ke level 1,923.57, Dow Jones menguat 18,43 poin atau 0,11% menuju 16,717.17 sementara Nasdaq mengalami penurunan sebesar 5,33 poin atau 0,13% ke level 4,242.62.

Indeks S & P 500 bertambah 2,1 persen disepanjang bulan Mei ini karena investor kembali ke saham teknologi yang mengirim saham Apple Inc naik 7,3 persen. Indeks Nasdaq 100  naik 4,3 persen pada Mei untuk menghapus penurunan selama periode tersebut.

The MSCI All -Country World Index melonjak 1,8 persen dan menyentuh level tertinggi setelah rekor terakhir di tahun 2007. Pasar negara berkembang memimpin kenaikan saham ini seperti naiknya indeks unggulan mereka di India, Rusia, Hungaria dan Argentina yang melonjak minimal 8 persen.

Optimisme akan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua dan stimulus dari bank sentral di Jepang dan Eropa, bersamaan dengan pendapatan perusahaan yang lebih tinggi dari estimasi, membantu naikknya nilai saham global mencapai rekor $ 64 triliun. Rusia telah menarik kembali sebagian besar pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina, kata seorang pejabat pertahanan AS pada 30 Mei kemarin, ketika pasukan pemerintah terus kampanye untuk menghapus pemberontak separatis.

Pembuat kebijakan Federal Reserve mengatakan pada pertemuan bulan April lalu bahwa ekonomi telah menguat setelah kerusakan yang dialami akibat cuaca buruk . Stimulus bank sentral telah membantu mendorong S & P 500 lebih tinggi sebanyak 184 persen dari level terendahnya di Maret 2009.

Laporan ekonomi pada minggu mendatang termasuk data pesanan pabrik dan penjualan mobil, serta laporan gaji bulanan pemerintah pada tanggal 6 Juni.

Netflix Inc rally 30 persen, TripAdvisor Inc naik 20 persen dan Tiffany & Co melonjak 14 persen setelah perkiraan laba melebihi estimasi.

Indeks Chicago Board Options Exchange Volatility, merupakan ukuran dari volatilitas yang dikenal sebagai VIX, merosot 15 persen pada bulan ini. The VIX telah ditutup di bawah 12 selama lima hari berturut-turut, streak terpanjang sejak 2007.

Saham Asia naik untuk minggu ketiga,  reli tertajam bulanan sejak September. MSCI Asia Pacific Index mencatat kenaikan 3,2 persen pada bulan tersebut. Indeks unggulan Indonesia, IHSG rebound setelah penurunan hampir 20 persen dari level tertingginya.

Bursa saham di Eropa telah meningkat selama tujuh minggu berturut-turut, streak terpanjang sejak Agustus 2012, di tengah spekulasi Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus lebih lanjut. The Stoxx Europe 600 Index naik 1,9 persen selama satu bulan, diperdagangkan dekat level tertinggi sejak 2008, demikian pernyataan Presiden ECB Mario Draghi. Jikalau perlu, pembuat kebijakan siap untuk memudahkan kebijakan moneter pada pertemuan 5 Juni mendatang.

MSCI Emerging Markets Index naik 3,3 persen di bulan untuk kenaikan terbesar sejak Oktober. Micex ( INDEXCF) Indeks Rusia menguat hampir 10 persen pada bulan Mei untuk kenaikan terbesar sejak tahun 2011 dan rubel menguat lebih dari 2 persen terhadap dolar di tengah meredanya kekhawatiran tentang ketegangan dengan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin telah menahan diri dari meningkatnya krisis di Ukraina  menyusul pemilihan presiden negara itu pada 25 Mei. Petro Poroshenko, yang memenangkan jajak pendapat dengan lebih dari 50 persen suara, telah bersumpah untuk menghapus pemberontak dan memulihkan kembali ekonomi negara itu.

The Bloomberg Global Developed Sovereign Bond Index menguat 0,4 persen pada Mei dan naik 4,3 persen tahun ini. Ke-26 pasar obligasi dari Hongaria sampai ke Jepang ini telah dilacak oleh Bloomberg dan European Federation of Financial Analysts Societies selama sebulan.

Dalam mata uang, Bloomberg Dollar Index Spot naik 0,3 persen pada Mei setelah penurunan tiga bulan. The Mexican peso, won Korea Selatan dan dolar Kanada menguat setidaknya 1 persen versus greenback.

The S & P GSCI Index dari 24 komoditas turun 0,4 persen. Gandum turun 13 persen pada Mei, kerugian terbesar sejak 2011 sebagai akibat  cuaca yang tidak menguntungkan. Kopi, kapas dan jagung kehilangan setidaknya 8 persen, sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah dan aluminium melonjak lebih dari 2 persen.

Emas berjangka turun 3,9 persen pada bulan ini, terbesar sejak Desember, sebagai tanda-tanda meredanya ketegangan di Ukraina yang menahan permintaan untuk logam mulia sebagai safe haven. Sementara logam ini sebenarnya telah naik 3,6 persen pada sepanjang tahun 2014.

Selasti Panjaitan/Vibiz Securities Academy/VM/VBN
Editor : Jul Allens
image: wikipedia

 


Distribusi: Vibiznews

Harga minyak dunia turun karena aksi ambil untung

New York (ANTARA News) – Harga minyak dunia turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan baru-baru ini, namun tanda-tanda permintaan bensin AS yang lebih kuat dan ketegangan membara di Ukraina memberikan dukungan, menurut analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli di New York Mercantile Exchange, turun 87 sen menjadi berakhir pada 102,71 dolar AS per barel dibandingkan dengan penutupan Kamis, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 56 sen menjadi menetap pada 109,41 dolar AS per barel di perdagangan London.

Laporan mingguan minyak Departemen Energi AS (DoE) pada Kamis, menunjukkan keseluruhan persediaan AS naik, tetapi bensin, atau bahan bakar minyak, persediaannya jatuh dalam seminggu yang berakhir 23 Mei.

Desmond Chua, analis pasar di CMC Markets di Singapura, mengatakan kepada AFP, penurunan pasokan bensin menunjukkan permintaan yang kuat menjelang musim mengemudi pada musim panas AS ketika orang Amerika turun ke jalan-jalan untuk mengisi liburan mereka.

Pedagang juga mengikuti meningkatnya pertempuran antara pasukan pemerintah dan pemberontak separatis di Ukraina, saluran pipa utama bagi ekspor gas alam Rusia ke Eropa.

Pembicaraan Rusia-Ukraina mengenai utang energi masa lalu dan penjualan gas mendatang tersendat karena Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan pada Jumat bahwa Kiev “tidak akan pernah” membeli gas pada harga 500 dolar AS per 1.000 meter kubik yang saat ini ditetapkan oleh Rusia.

Dia memperingatkan bahwa Kiev akan mengajukan gugatan arbitrase jika kesepakatan pasokan gas baru tidak tercapai.

Namun pembicaraan akan berlanjut setelah Ukraina melakukan pembayaran pertama pada pengiriman gas masa lalu dan mendatang kepada Naftogas, Rusia.

Penerjemah: Apep Suhendar


Distribusi: ANTARA News – Ekonomi – Bursa

Terhadap Major Currencies Emas Spot Turun Di Akhir Pekan

Harga emas spot pada dini hari ini ( 31 Mei ) nampak melemah . Emas dibuka pada 1256.61 USD/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT) dan telah turun sekitar -5.80 USD/oz t atau sekitar -0.46 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1250.8 USD/oz t.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat sehingga menekan turun haga emas spot, setelah MNI menyampaikan bahwa terjadi kenaikan kinerja pada sektor bisnis di Amerika Serikat terutama di wilayah Chicago.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pada indikator ekonomi Chicago PMI yang bertambah ke angka 65.5 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 63.0. Informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan turun 60.8.

Terhadap Pound emas spot juga nampak turun, Harga emas tersebut terpantau melemah setelah dibuka di 750 GBP/oz t di awal perdagangan, sekitar -4.89 GBP /oz t atau sekitar -0.65 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 745.1 GBP /oz t.

Menghadapi Euro emas di pasar spot tersebut dibuka di kisaran 922.2 EUR/oz t di awal perdagangan (00.00 GMT). Komoditi tersebut telah turun sekitar -5.5 EUR /oz t atau sekitar -0.59 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 916.7 EUR /oz t.

 

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens


Distribusi: Vibiznews

Kurs Dollar AS Naik Tipis Di Akhir Pekan

Dollar AS pada dini hari ini ( 31 Mei ) bergerak menguat terhadap Yen Jepang . Harga pembukaan berada pada 101.71 di awal perdagangan (00.00 GMT), dan mata uang tersebut telah naik sekitar 5 pips atau sekitar 0.05 % dan nilai bergulir terpantau berada di 101.76.

Sentimen positif terhadap mata uang Dollar AS nampak menguat setelah MNI menyampaikan bahwa terjadi kenaikan kinerja pada sektor bisnis di Amerika Serikat terutama di wilayah Chicago.

Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pada indikator ekonomi Chicago PMI yang bertambah ke angka 65.5 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 63.0. Informasi yang menggembirakan tersebut menunjukkan performa yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan turun 60.8. Dollar AS terpantau bergerak melemah merespon perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal Dollar/Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 101.41 dan level resistance pada kisaran 102.01.

 

 

Indra Yudistira/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens

Pic : pixabay.com


Distribusi: Vibiznews

Rupiah Melemah ke Level Rp 11.676 / USD

shadow

rupiah12Financeroll – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akhir pekan ini juga turut melemah. Kurs rupiah bergerak mendekati level Rp 11.676 per USD.  Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (30/5), pada perdagangan non-delivery forward (NDF), rupiah melemah 43 poin atau 0,38 persen ke Rp 11.676 per USD dibandingkan dengan penutupan kemarin di level Rp 11.632 per USD.

Kurs rupiah pagi ini sempat dibuka di level Rp 11.612 per USD. Rupiah bergerak di kisaran Rp 11.602 – Rp 11.676 per USD.  Libur yang terjadi di pekan ini turut berdampak pada berkurangnya risk appetite dari pelaku pasar. Terutama di tengah masih tertekannya nilai tukar rupiah di akhir bulan disebabkan oleh meningkatnya permintaan valas oleh korporasi domestik.

Sedangkan posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari ini berada di level Rp 11.611 per USD. Posisi ini melemah 2 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 11.613 per USD. [geng]


Distribusi: Financeroll Indonesia